PERANAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSIF

ABSTRAK Pada dasarnya anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang memiliki kelaianan yang menyimpang dari sebagian besar anak normal berdasarkan ciri fisik, mental, emosional, prilaku, kemampuan dalam komunikasi, keterlambatan dalam bidang akademik, dan peranannya dalan bidang sosial. Peranan guru BK bagi ABK sangatlah penting, terlebih lagi di dalam bidang akademik, karena mayoritas ABK di SMPN 14 Bandar Lampung memiliki ganguan lambat belajar, dengan ketunaan yang ABK miliki proses belajar mereka menjadi sedikit terhambat. Dengan peranan yang dilakukan guru BK dalam layanan bimbingan belajar, ABK akan terbantu dalam proses belajar, dan dapat mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peranan yang dilakukan guru BK dalam layanan bimbingan belajar bagi ABK di sekolah inklusif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan mendeskripsikan kejadian yang terjadi di lapangan secara sistematis. Dalam pengambilan data ini yang menjadi informan kuncinya adalah Guru BK dan yang menjadi informan pendukung adalah Waka Kurikulum Inklusif dan anak berkebutuhan khusus SMPN 14 Bandar Lampung. Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data tersebut diolah dengan cara triangulasi data dengan membandingkan data yang diperoleh dari hasil wawancara serta data dokumentasi. Hasil dari temuan peneliti mengenai peranan Guru BK dalam layanan bimbingan belajar ABK adalah guru BK berperan untuk mendiagnosis kesulitan belajar sesuai dengan kebutuhan masing�masing peserta didik, guru BK juga berperan dalam membantu serta mendukung perkembangan belajar peserta didik berkebutuhan khusus maupun peserta didik normal lainnya, dengan cara memberkan layanan bimbingan belajar dan didukung dengan layanan-layanan yang lain. Terdapat kendala yang terjadi pada proses mendiagnosis kesulitan belajar ABK yaitu sekolah tidak dapat mengadakan tes psikologis dikarenakan tidak mau memberatkan orang tua peserta didik, untuk mengatasi kendala tersebut guru BK mengoptimalkan iv kinerjanya dalam melakukan pemgamatan, melalui wawancara dengan wali kelas, guru mata pelajaran, orang tua, teman sebayanya, melakukan observasi, serta dokumentasi. Kata Kunci: Bimbingan dan Konseling, Peranan Guru BK, Layanan Bimbingan Belajar, Pendidikan Inklusif