UPAYA PEMENUHAN HAK PADA ANAK YANG TERPAKSA BEKERJA KARENA TERDAMPAK PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi pada Lembaga Advokasi Anak DAMAR)

Anak merupakan amanah dari Allah Swt, yang harus mendapatkan pemeliharaan dan penjagaan yang baik dari kedua orang tuanya. Namun, kondisi ekonomi yang buruk serta menurunnya pendapatan orang tua di masa pandemi covid-19 membuat anak terpaksa bekerja untuk membantu menopang ekonomi keluarga. Padahal dalam konvensi Internasional Labour Organization (ILO) 138 yang diratifikasi Indonesia serta Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan menyatakan bahwa anak tidak diperbolehkan bekerja karena berpotensi mengalami kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Dalam Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak pun dijelaskan bahwa anak memiliki hak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan memperoleh pendidikan. Permasalahan�permasalahan tersebut kian kompleks menunjukkan bahwa belum terpenuhinya hak-hak anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya pemenuhan hak pada anak yang terpaksa bekerja karena terdampak pandemi covid-19 dalam program Lembaga Advokasi Anak DAMAR dan bagaimana perspektif hukum islam tentang program advokasi Lembaga Advokasi Anak DAMAR terkait upaya pemenuhan hak anak yang terpaksa bekerja karena terdampak pandemi covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya upaya pemenuhan hak pada anak yang terpaksa bekerja karena terdampak pandemi covid-19 dalam program Lembaga Advokasi dan perspektif hukum islam, mengingat anak merupakan anugerah dari Allah Swt, yang di dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dan pendekatan kualitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan Lembaga Advokasi Anak DAMAR yang merupakan sebuah organisasi yang peduli terhadap masalah anak. Sumber data sekunder berupa buku-buku yang berkaitan dengan penelitian yang mendukung informasi dan menunjang penulisan penelitian. Dengan menggunakan metode diatas, akhirnya ditemukan bahwa dalam upaya pemenuhan hak pada anak yang terpaksa bekerja karena terdampak pandemi covid-19, Lembaga Advokasi Anak DAMAR melakukan berbagai upaya melalui program-programnya, antara lain: Pertama adalah upaya advokasi dengan bentuk perlindungan dan pendampingan terhadap anak serta penanganan dan pencegahan kasus terhadap anak yang menjadi korban kekerasan karena terpaksa bekerja baik secara litigasi maupun secara non litigasi. Kedua adalah upaya konsultasi dan konseling dengan bentuk adanya layanan hotline untuk pengaduan respon cepat masalah, konsultasi dan diskusi kritis dengan keluarga rentan dan pihak-pihak terkait, serta layanan konseling kepada anak yang menjadi pekerja anak. Ketiga adalah upaya edukasi bentuk pengadaan rumah belajar untuk kegiatan anak, pendidikan budi pekerti dan rohani bagi anak, pemberian beasiswa bagi anak, serta pelatihan keterampilan dan kreatifitas untuk kemandirian ekonomi keluarga rentan. Upaya edukasi ini dilakukan agar anak dapat memperoleh hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadi dan tingkat kecerdasaannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Keempat adalah upaya pelayanan kesehatan. Dalam melakukan upaya pelayanan kesehatan ini Lembaga Advokasi Anak DAMAR telah bekerja sama dengan stakeholder atau pihak terkait yang menjadi rekomendasi pelayanan kesehatan sebagai tempat rujukan bagi anak yang menjadi korban kekerasan dalam memperoleh perawatan medis, baik pemeriksaan kesehatan secara fisik maupun psikisnya. Sedangkan dari Perspektif hukum Islam yang berpedoman pada sumber hukum Islam yaitu Al�Qur‘an dan Hadits, mengenai upaya pemenuhan hak pada anak yang terpaksa bekerja karena terdampak pandemi covid-19 oleh Lembaga Advokasi Anak DAMAR adalah hukum Islam memandang bahwa upaya-upaya tersebut sangat relevan dengan Al-Qur‘an dan Hadits Bukhari Nomor 5933