BIMBINGAN AGAMA MELALUI BELAJAR AL-QUR’AN DALAM MENCEGAH DEMENSIA PADA LANSIA DI GRIYA AL-QUR’AN LAMPUNG

Lanjut usia pada umumnya rentan mengalami banyak permasalahan. Salah satu kondisi yang rentan dialami oleh sebagian besar lansia adalah demensia. Seseorang yang mengalami demensia akan mengalami banyak hambatan baik dalam beraktivitas maupun berkomunikasi sehari-hari. Untuk menghindari resiko demensia salah satu cara yang bisa dilakukan adalah merangsang kerja otak dengan melakukan aktivitas yang dapat menstimulasi otak. Agar terhidar dari demensia diusia lanjut, maka perlu mengisi waktu luang dengan kegiatan positif seperti belajar Al-Qur‟an. Karena itulah penulis tertarik melakukan penelitian mengenai bagaimana proses dan hasil bimbingan agama melalui belajar Al-Qur‟an dalam mencegah demensia pada lansia di Griya Al-Qur‟an Lampung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana proses bimbingan agama melalui belajar Al-Qur‟an dalam mencegah demensia pada lansia dan apakah pembelajaran Al-Qur‟an dapat mencegah terjadinya demensia pada lansia di Griya Al-Qur‟an Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian lapangan (field reaserch). Sifat dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan 2 sumber data penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara (pembimbing dan lansia yang belajar Al-Qur‟an), observasi dan dokumentasi. Tahapan analisa data dalam penelitian ini yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa proses pelaksanaan bimbingan agama melalui belajar Al-Qur‟an pada lansia di Griya Al-Qur‟an Lampung berlangsung melalui beberapa tahap. Tahap awal dimulai dari santri yang datang ke Griya Al-Qur‟an Lampung melakukan proses adminitrasi pendaftaran dan menceritakan permasalahan seputar belajar Al-Qur‟an yang dialami. Selanjutnya ustadz atau ustadzah melakukan tes membaca Al-Qur‟an pada santri. Di tahap pertengahan santri yang sudah ditempatkan di kelas yang sesuai akan mengikuti pembelajaran berdasarkan kontrak belajar yang telah disepakati. Pembelajaran akan berlangsung selama 1 periode (3 bulan) sejak santri mulai masuk di kelas awal. Kemudian di tahap akhir, setelah santri melakukan pembelajaran selama 1 periode selanjutnya akan diadakan ujian evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar santri. Sistem pembelajaran yang berlangsung secara bertahap menggunakan metode seperti baca simak, muroja‟ah, sambung ayat, menebak surah dan mengulang materi pembelajaran dapat memudahkan lansia dalam belajar Al-Qur‟an. Hasil belajar Al-Qur‟an menunjukkan banyak sekali perubahan yang dirasakan oleh lansia mulai dari meningkatnya kemampuan membaca Al-Qur‟an dan hafalan surah, batin menjadi lebih tenang dan damai, serta fungsi memori dalam hal mengingat menjadi lebih tajam dan terjaga. Kesimpulannya bimbingan agama melalui belajar Al-Qur‟an memberikan pengaruh positif dalam mencegah demensia pada lansia. Dengan belajar Al-Qur‟an diharapkan mampu menjadi salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan terkait kepikunan pada lansia. Kata Kunci: Bimbingan Agama, Pembelajaran Al-Qur‟an, Demensi