TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PRAKTIK UPAH PENGAWAL TRUK

Profesi sebagai supir truk bukanlah pekerjaan yang mudah, banyak resiko yang harus dihadapi oleh para supir truk, seperti resiko dalam kesehatan para pengemudi, maupun resiko di dalam perjalanan yang harus para sopir truk hadapi secara langsung, seperti aksi kriminalitas ataupun pemerasan yang harus dirasakan oleh pengemudi supir selama melintas di jalan raya Kampung. Haji Pemanggilan Kecamatan. Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah. Provinsi Lampung. Dari peristiwa tersebut menjadi salah satu peluang mata pencaharian bagi masyarakat Kampung Haji Pemanggilan. Rumusan masalah yang ada pada penelitian ini adalah mengetahui bagaimana praktik pemberian upah sebagai pengawal truk di Kampung. Haji Pemanggilan, Kecamatan. Anak Tuha, Kabupaten. Lampung Tengah, Provinsi. Lampung dan bagaimana Tinjauan Hukum Islam Tentang Perolehan Upah Sebagai Pengawal Truk di Kampung. Haji Pemanggilan, Kecamatan. Anak Tuha, Kabupaten. Lampung Tengah, Provinsi Lampung, dilihat dari sudut pandang halal atau haram nya upah yang diperoleh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang data-data diperoleh melalui dengan wawancara dengan beberapa informan yang sudah dipilih dan ditentukan oleh penulis, dari data yang terkumpul kemudian penulis menganalisis menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian ini dengan judul TINJAUAN HUKUM ISLAM TETANG PRAKTIK UPAH PENGAWAL TRUK (Studi di Kampung Haji Pemanggilan, Kecamatan. Anak Tuha, Kabupaten. Lampung Tengah, Provinsi Lampung). Ditinjau dari hukum Islam memiliki praktik pemberian upah atas jasa pengawal truk yang pada dasar nya tidak melanggar ketentuan dari pada hukum Islam, dan upah yang diberikan dalam jasa pengawalan truk tersebut tidak melanggar aturan yang ada dalam hukum Islam, oleh sebab itu upah yang diterima oleh pengawal truk adalah Halal, karena telah terpenuhinya rukun dan syarat dalam upah. Namun, upah tersebut menjadi haram apabila para iii supir truk tidak lagi mendapat manfaat dari jasa pengawalan tersebut. Islam menjelaskan bahwa sesungguhnya seorang pekerja hanya berhak atas upahnya jika ia telah menunaikan pekerjaan dengan semestinya dan sesuai dengan kesepakatan, karena umat Islam terikat oleh syarat-syarat antar mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau mengahalalkan yang haram. Kata Kunci: Praktik Upah Dalam Islam, Ujrah, Al-Ijara