TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI RUMAH YANG DIALIHKAN TANPA SEPENGETAHUAN PENJUAL (Studi Kasus Desa Komering Putih Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah)

Jual beli rumah merupakan bagian dari kegiatan muamalah yang sering dilakukan dan dipraktekkan oleh masyarakat. Praktik jual beli rumah yang dialihkan tanpa sepengetahuan penjual di Desa Komering Putih, ketika datangnya pembeli menemui penjual untuk membeli rumah sehingga terjadilah kesepakatan kedua belah pihak dalam jual beli rumah ini, penjual memberikan harga sebesar Rp.150.000.000 dan memberikan waktu untuk membayar 2 tahun dengan 2 kali angsuran hingga lunas. Akad yang terjadi antara kedua belah pihak dilaksanakan secara tertulis dan terdapat 2 orang saksi yaitu dari pihak penjual maupun pembeli dalam jual beli. Pembeli telah menjual kembali rumah yang ia beli kepada pihak lain secara sepihak tanpa sepengetahuan penjual sebelum rumah tersebut lunas pada waktu yang telah ditentukan. Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana praktik jual beli rumah yang dialihkan tanpa sepengetahuan penjual di Desa Komering Putih Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah? dan bagaimana tinjauan hukum ekonomi syariah tentang jual beli yang dialihkan tanpa sepengetahuan penjual di Desa Komering Putih Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui praktik jual beli rumah yang dialihkan tanpa sepengetahuan penjual di Desa Komering Putih Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah dan untuk mengetahui tinjauan hukum ekonomi syariah tentang jual beli rumah yang dialihkan tanpa sepengetahuan penjual di Desa Komering Putih Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research). Sumber data berasal dari data primer merupakan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi sedangkan data sekunder berasal dari literatur yang terkait dengan penelitian. Metode pengolahan data dilakukan melalui cara pemeriksaan data (editing) dan sistematika data, setelah informasi terkumpul maka dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan berfikir menggunakan metode induktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa jual beli rumah yang dialihkan tanpa sepengetahuan penjual yang terjadi di Desa Komering Putih telah merugikan pihak penjual. Pembeli pertama telah menjual rumah yang belum lunas kepada pihak lain dengan harga lebih tinggi seharga Rp.200.000.000. Alasannya tidak dapat melanjutkan pembayaran kedua karena terlalu berat biaya angsuran. Jual beli antara penjual dan pembeli pertama saat akad terjadi telah memenuhi rukun dan syarat dalam jual beli, tetapi dalam proses pembayaran kedua jual beli ini belum selesai selama dua tahun, maka selama dua tahun proses jual beli terdapat unsur melanggar kontrak (wanprestasi) dari pihak pembeli yang merugikan penjual sehingga mengakibatkan akad jual beli ini batal. Jual beli antara pihak penjual dan pembeli kedua yaitu barang atau benda yang diperjualbelikan milik orang lain artinya dalam jual beli antara penjual dan pembeli kedua belum jadi kepemilikan penuh si pembeli pertama, sehingga jual beli ini tidak boleh diperjualbelikan hukumnya. Setelah proses transaksi jual beli selesai antara penjual, pembeli pertama dan pembeli kedua telah melakukan musyawarah bersama, sehingga terjadilah perdamaian dalam transaksi jual beli