TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN PINJAMAN EMAS DENGAN MENGGUNAKAN UANG SECARA ANGSURAN (Studi Kasus di Kelurahan Penengahan Raya Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung)

Pinjam meminjam barang merupakan hal yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, dalam pinjam meminjam tentunya barang pinjaman tersebut harus dikembalikan kepada pemiliknya. Di Kelurahan Penengahan Raya Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung terdapat praktik pengembalian pinjaman emas dengan menggunakan uang secara angsuran, sedangkan pada dasarnya wajib secara syar’i mengembalikan pinjaman berupa emas dengan emas yang semisal, baik semisal dalam jenisnya maupun semisal dalam kuantitasnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana praktik pengembalian pinjaman emas dengan menggunakan uang secara angsuran di Kelurahan Penengahan Raya Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik pengembalian pinjaman emas dengan menggunakan uang secara angsuran di Kelurahan Penengahan Raya Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik pengembalian pinjaman emas dengan menggunakan uang secara angsuran di Kelurahan Penengahan Raya Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik pengembalian pinjaman emas dengan menggunakan uang secara angsuran di Kelurahan Penengahan Raya Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis yang menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi yang selanjutnya dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pengembalian pinjaman emas di Kelurahan Penengahan Raya Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung adalah mengganti emas pinjaman yang tidak dapat dikembalikan kepada pemiliknya akibat adanya pelelangan dari pihak ketiga, dengan menggunakan uang rupiah secara angsuran. Dalam tinjauan hukum Islam hal itu tidak sesuai dengan syara’ karena membayar penggantian emas menggunakan uang secara angsuran tidak diperbolehkan mengingat harga emas yang cenderung tidak stabil dan dapat naik maupun turun seiring dengan berjalannya waktu. Kata Kunci: Pengembalian Pinjaman, Emas, Angsuran