ANALISIS DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERILAKU BELANJA ONLINE PADA IBU-IBU PEGAWAI HONORER KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

ABSTRAK Perilaku konsumen muslim merupakan suatu aktivitas manusia yang berkaitan dengan aktivitas membeli dan menggunakan produk barang dan jasa, dengan memperhatikan kaidah ajaran Islam, dan berguna bagi kemaslahatan umat. Konsumsi dalam ekonomi Islam adalah memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani sehingga mampu memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT untuk mendapatkan kesejahteraan atau kebahagiaan di dunia dan akhirat (falah). Dari data awal yang peneliti peroleh, konsumsi belanja online di Kabupaten Tanggamus dapat dkatakan berkembang dan terus meningkat pada saat pandemi covid-19 , khususnya pada ibu-ibu pegawai honorer. Pada dasarnya, ibu-ibu pegawai honorer di kantor pemerintah daerah Kabupaten Tanggamus yang semuanya beragama Islam dan tentu sangat taat dan mematuhi akan ajaran Islam, termasuk dalam hal berkonsumsi. Tujuan penelitian in yang pertama untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumsi belanja oline pada ibu-ibu pegawai honorer di kantor pemerintah daerah kabupaten tanggamus di era pandemi covid-19. Dan yang kedua untuk megetahui bagaimana perilaku konsumsi belanja oline ibu-ibu pegawai honorer di kantor pemerintah daerah kabupaten tanggamus dalam perspektif ekonomi Islam. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian meyipulkan bahwa covid-19 ini memiliki dampak secara tidak langsung terhadap prilaku konsumsi ibu-ibu pegawai honorer di kantor pemerintah daerah Kabupaten Tanggamus, dengan didukung era digital memilih menggunakan belanja online untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadiny. Adapun aplikasi atau platform yang digunakan adalah mayoritas memilih shopee, lazada dan buka lapak, karena dianggap lebih banyak menawarkan kemudahan dan lain sebagainya seperti nyaman, informasi yang lengkap, harga murah, banyak diskon, bisa COD dan kepercayaan konsumen yang baik. Aktivitas belanja yang dilakukan oleh ib-ibu pegawai honorer tersebut mayoritas rata-rata mencapai 1-7 kali bertransaksi, dan rata-rata menghabiskan budget 1 sampai 4 juta per bulan. Oleh karena itu, aktivitas konsumsi tersebut temasuk prilaku yang konsumtif karena tujuan konsumsi tersebut semata-mata untuk mengikuti trend, menaikan status sosial, membangun kepercayaan diri, dan kepuasan. Sedangkan dalam pandangan Islam, secara garis besar perilaku konsumsi yang dilakukan oleh ibu-ibu pegawai honorer di kantor pemerintah daerah Kabupaten Tanggamus tidak sesuai dengan syariat konsumsi Islam seperti dalam ber’etika, motivasi, tujuan berkonsumsi. Dalam hasil penelitian ini ibu-ibu pegawai honorer di kantor pemerintah daerah kabupaten tanggamus terkesan prilaku kosnumsi yang mubazir dan tidak megandung unsur kesederhanaan, karena membelanjakan uang nya tanpa berfikir panjang dan hanya mementingkan keinginan bukan kebutuhan. Adapun kebutuhan yang diamksud dalam penelitian ini yaitu kebutuhan tahsiniyah (pelengkap) kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang menyangkut kemegahan dan kemewahan atau terkesan berlebihan. Selain itu terdapat temuan nahwa prilaku belanja online oleh ibu-ibu pegawai honorer di kantor pemerintah daerah kabupaten tanggamus ini membentuk prilaku konsumtif, tentu prilaku yang seperti ini tidak diperbolehkan dalam syariat Islam. Kata Kunci:Covid 19, Prilaku Konsumsi, Ekonomi Isla