EFEKTIVITAS KEBIJAKAN MONETER SYARIAH MELALUI JALUR PEMBIAYAAN TERHADAP SEKTOR RIIL PADA TAHUN 2016 – 2020

ABSTRAK Keberhasilan ekonomi suatu negara sangat ditentukan oleh tepatnya penentuan kebijakan moneter. Kebijakan moneter tercipta atas respon ekonomi mikro yang kemudian dikelola secara makro oleh pelaksana kebijakan. Langkah pengambilan kebijakan harus sesuai dengan skenario syariah agar ekonomi yang diharapkan pertumbuhannya dapat memberikan berkah sehingga falah yang menjadi tujuan akhir ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh SBIS, PUAS terhadap sektor riil yang dilihat dari indeks produksi industri (IPI) melalui pembiayaan. Dimana pembiayaan bank syariah menjadi variabel intervening. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data sekunder, yang diperoleh dari website resmi yang bersangkutan dengan variabel seperti bank indonesia (BI), otoritas jasa keuangan (OJK), dan badan pusat statistik (BPS). Populasi pada penelitian ini yaitu SBIS, PUAS, pembiayaan dan IPI. Pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu purposive sampling dengan sampel yang berjumlah 60. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis jalur (path analysis), dengan bantuan SmartPLS 3. Hasil penelitian ini menunjukkan, variabel SBIS dan PUAS tidak berpengaruh terhadap pembiayaan. Variabel SBIS dan pembiayaan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap indeks produksi industri (IPI) sedangkan variabel PUAS tidak berpengaruh terhadap IPI. SBIS dan PUAS dalam penelitian ini tidak menunjukkan pengaruh terhadap IPI dengan pembiayaan sebagai variabel intervening. Kata kunci : SBIS, PUAS, IPI, Kebijakan moneter, Pembiayaan syariah, Sektor riil ABSTRACT The economic success of a country is largely determined by the precise determination of monetary policy. Monetary policy is created from a microeconomic response which is then managed at a macro level by policy implementers. Policy-making steps must be in accordance with the sharia scenario so that the expected economic growth can provide blessings so that falah is the ultimate goal of the economy. This study aims to determine the effect of SBIS, PUAS on the real sector as seen from the industrial production index (IPI) through financing. Where Islamic bank financing becomes the intervening variable. This research is a quantitative research. The data used in this study were obtained from secondary data, which was obtained from the official website concerned with variables such as Bank Indonesia (BI), the Financial Services Authority (OJK), and the Central Statistics Agency (BPS). The population in this study are SBIS, PUAS, financing and IPI. Sampling in this study is purposive sampling with a sample of 60. The analytical technique used in this study is path analysis, with the help of SmartPLS 3. The results of this study indicate that the SBIS and PUAS variables have no effect on financing. SBIS and financing variables have a significant effect on the industrial production index (IPI) while the PUAS variable has no effect on IPI. SBIS and PUAS in this study did not show an effect on IPI with financing as an intervening variable. Keywords : SBIS, PUAS, IPI, Monetary policy, Sharia financing, Real secto