PERHITUNGAN JODOH DI DESA SEMEDO KECAMATAN PEKUNCEN KABUPATEN BANYUMAS PERSPEKTIF URF

Nabi Muhammad SAW menekan umatnya untuk memilih pasangan hidup menurut empat kriteria, yaitu; harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Namun, masyarakat suku Jawa sebagian masih berpegangan pada adat warisan leluhur setempat. Ada perbedaan kaedah dalam perjodohan yang mendasar dalam masyarakat Jawa dengan ajaran Islam. Dimana dalam adat Jawa pemilihan jodoh terdapat syarat-syarat yaitu dengan melakukan perhitungan weton khususnya di Desa Semedo Kecamatan Pekuncen Kabupeten Banyumas. Maka penelitian ini bermaksud untuk meneliti disamping itu masyarakat berpandangan bahwa perhitungan jodoh untuk menentukan nasib pasangan dengan alasan keselamatan atau alasan peristiwa kejadian yang pernah terjadi. Ketika tidak dilakukan adat tersebut maka akan terjadi musibah dari pasangan tersebut. Maka penelitian ini bermaksud untuk meneliti Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena penelitian ini dilakukan secara langsung untuk mengetahui perhitungan jodoh di Desa Semedo Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas perspektif Urf. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis deskripsi kualitatif dan metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan dokumentasi. Data primer penelitian ini berupa wawancara langsung serta didukung oleh data sekunder berupa buku-buku, jurnal, skripsi, kitab serta artikel. Tujuan penelitian ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bagaimana menyikapi konsep weton sebagai perhitungan untuk menentukan jodoh dan nasib pasangan menurut cara pandang kacamata Urf. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tradisi perhitungan jodoh yang dilakukan di Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan untuk menentukan kococokan pasangan dengan menjumlah hari lahir calon pasangan untuk menentukan nasib baik buruk pasangan kedepannya. Tradisi penentuan hari atau weton jodoh di Desa Semedo di anggap sebagai Urf shahih karena sebagai salah satu wujud dalam sikap berhati-hatian dan ikhtiar dan tidak ada dalil yang melarangnya. Teradisi perhitungan jodoh juga mengedepankan kemaslahatan apabila perhitungan jodoh tidak menemukan kecocokan pada pasangan, maka masing-masing calon pasangan bermusyawarah mencari jalan terbaik saling ridha. Dekan demikian baik dan buruknya dalam kehidupan merupakan takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Manusia hanya berusaha dan berencana