Kontrol Diri Untuk Pencegahan Penyimpangan Seksual Pada Penyandang Biseksual

Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) merupakan jenis perilaku pernyimpangan seksual yang saat ini sedang banyak diperbincangakan di Indonesia karena penyebarannya yang semakin luas massif dan aktif muncul di sosial media. Permasalah ini berdampak pada perilaku masyarakat Indonesia yang mulai terkontaminasi dengan budaya Liberal, yakni mencoba melegalkan tentang adanya kaum LGBT. Kecenderungan untuk terus terlibat dalam kelompok ini membuat seseorang sulit untuk kembali pada kondisi normal sesuai dengan norma-norma yang ada karena pengaruhnya cukup besar dan perlu adanya kontrol diri yang kuat dalam diri individu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kontrol diri seorang biseksual serta faktor apa yang mempengaruhinya. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah seorang biseksual yang memiliki keinginan untuk sembuh yakni Tisna (nama samara) dan telah menyandang sebagai biseksual sejak 10 tahuan terkahir. Teknik analisis data yang digunakan berupa reduksi, dispay dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tisna merupakan seorang biseksual karena memiliki ketertarikan terhada sesama sejak usianya belia. Pada saat ini tingkat kontrol diri pada dirnya berada pada taraf under control yang dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor internal (hasrat dalam diri) dan eksternal (lingkungan petemanan dan sosial media)