PENERIMAAN DIRI ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK TUNANETRA DI SLB AISYIYAH AL-WALIDAH AJIBARANG BANYUMAS

Setiap orang tua pasti mengharapkan anak yang normal, tetapi ketika dihadirkan anak berkebutuhan khusus dalam hidupnya tidak semua orang tua bisa menerima hal tersebut. Salah satu jenis anak berkebutuhan khusus yaitu anak tunanetra. Tunanetra secara umum adalah gangguan dalam penglihatan, sehingga dirinya mengalami gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Orang tua diharapkan dapat memiliki penerimaan diri yang baik agar anak dapat menjadi baik untuk masa depanya dan dapat diterima oleh orang lain.Permasalahan yang diteliti adalah Penerimaan Diri Orang Tua yang Memiliki Anak Tunanetra yang bersekolah di SLB Aisyiyah Al-Walidah Ajibarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses penerimaan diri dan faktor penerimaan diri orang tua yang memiliki anak tunanetra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan Jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data diambil dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang diperoleh langsung dari sasaran penelitian maupun catatan dari sumber yang terkait. Subjek penelitian ini ada 3 orang yakni IT, KS, dan SN yang merupakan orang tua dari anak tunanetra yang bersekolah di SLB Aisyiyah Al-Walidah Ajibarang. Hasil penelitian adalah proses tahapan penerimaan diri orang tua yang memiliki anak tunanetra yaitu tahapan penolakan, tahapan marah, tahapan tawar-menawar, tahapan depresi dan tahapan penerimaan walaupun ada salah satu dari orang tua melewatkan proses tahapan penolakan dan tahapan marah. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan orang tua yang memiliki anak tunanetra adalah adanya pemahaman tentang diri sendiri, tidak adanya hambatan dalam lingkungan dan anggota masyarakat yang menyenangkan