STRATEGI KOMUNIKASI PEGAWAI PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA (PPSLU) SUDAGARAN BANYUMAS DALAM MENYUKSESKAN PROGRAM VAKSIN SINOVAC PADA LANSIA

Covid-19 telah menjadi pandemi sebagimana yang telah diumumkan secara resmi oleh WHO. Harapan akan berakhirnya pandemi Covid-19 muncul bersamaan dengan ditemukannya vaksin Covid-19. Sasaran utama vakisn Sinovac ini untuk Lanjut Usia. Trget yang hedak di capai oleh pemerintah Indonesia adalah 21.553.118 dosis. Namun jumlah lansia yang sudah vaksin masih sangat jauh dari target sasaran. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mengatur strategi agar lebih banyak lansia yang bersedia untuk divaksin. Di Jawa Tengah pemerintah memprioritaskan vaksin yang utama adalah untuk para lansia terlebih dahulu. Karena usia lansia memang rentan terkena virus Corona sehingga lebih diutamakan.. Adapun salah satu lembaga untuk membantu program Vaksin kepada Lansia adalah Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Sudagaran Banyumas yang berupaya membantu program Vaksinasi pemerintah yang di tujuakn kepada Lansia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan jenis penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian ini yaitu pegawai PPSLU Sudagaran Banyumas. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa strategi Komunikasi yang dilakukan oleh Pegawai PPSLU Sudagaran Banyumas untuk membujuk lansia agar bersedia untuk di Vaksin adalah dengan Komunikasi Interpersonal dengan tahapan Orientasi, Pertukaran Penjajakan Afektif, Pertukaran Afektif, Pertukaran Stabil dan Komunikasi Persuasif. Hambatan yang dialami pegawai saat proses vaksinasi adalah rasa takut yang dirasakan oleh lansia.. Untuk itu perlu adanya bantuan dari orang lain atau lembaga untuk membantu memberi pemahaman tentang virus corona, pencegahan Virus Corona dan vaksinasi Kata kunci : Strategi komunikasi, PPSLU Sudagaran Banyumas, Vaksin Sinovac, lansi