NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PAHAM PAPAT KIBLAT LIMA PANCER DI LINGKUNGAN MASYARAKAT PENGRAJIN BATU BATA DESA ADIPALA KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP

Kebudayaan yang ada di Indonesia berjumlah banyak dan beragam. Dalam keberagaman inilah, masing-masing daerah memiliki cara yang khas dalam memberikan penghormatan terbaik kepada leluhurnya. Nilai-nilai keluhuran yang diajarkan oleh nenek moyang terus diajarkan kepada anak keturunannya hingga akhirnya tradisi tersebut masih lestari hingga sekarang. Paham Papat Kiblat Lima Pancer adalah bentuk dari pemahaman orang Jawa untuk melihat hakikat kehidupan manusia di muka bumi. Nilai-nilai positif dalam makna Papat Kiblat Lima Pancer dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini memfokuskan pada nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam paham Papat Kiblat Lima Pancer dan kontekstualisasinya di lingkungan masyarakat pengrajin batu bata di Desa Adipala. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data dikumpulkan dalam bentuk kalimat naratif. Pengumpulan data diperoleh dari penggalian data yang dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada tokoh adat, tokoh agama dan para pengrajin batu bata di Desa Adipala. Hasil penelitian ini meliputi, yang pertama terkait pemahaman paham Papat Kiblat Lima Pancer di Desa Adipala adalah bahwa papat kiblat maksudnya adalah keempat arah tujuan hidup manusia yang meliputi arah timur, barat, selatan dan utara sedangkan pancernya sendiri adalah manusia itu sendiri. Kedua adalah bahwa terdapat nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam paham Papat Kiblat Lima Pancer yaitu nilai aqidah, syariah dan akhlak. Nilai pedidikan aqidah berupa sikap kembali kepada Allah SWT. Nilai pendidikan syariah berupa adanya hubungan manusia dengan manusia lain atau dengan masyarakat. Dan nilai pendidikan akhlak berupa perilaku berbuat baik dan menghormati orang tua serta leluhur yang sudah mendahului