PESAN TOLERANSI DALAM FILM BUMI ITU BULAT (Analisis Semiotika Roland Barthes)

Kehidupan yang plural mengharuskan setiap manusia untuk dapat memiliki sikap tenggang rasa, saling menghormati dan juga saling mengasihi. Munculnya konflik sering kali tersulut karena adanya rasa egois yang terlalu ditonjolkan ketika sedang berhubungan sosial. Sehingga toleransi menjadi penting untuk dimiliki oleh setiap orang guna mewujudkan kehidupan yang harmoni dan tanpa adanya perpecahan didalamnya. Karena perbedaan menjadi fitrah yang tidak dapat ditolak dan dibantah. Perbedaan yang nampak menjadikan seorang tidak dapat memposisikan dirinya sebagai seorang manusia seutuhnya. Tidak dapat menjadikan perbedaan menjadi sebuah jalan untuk mencapai kebaikan bersama. Pada dasarnya, hal tersebut adalah jembatan untuk saling mengenal satu sama lain dalam keberagaman. Melalui film Bumi itu Bulat, ada banyak pesan yang tersirat untuk dapat diimplementasikan dalam kehidupan manusia, tanpa terkecuali. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian literature atau teks media dengan menggunakan pendekatan semiotika. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan semiotika Roland Barthes. Dalam hal ini bertujuan untuk menganalisis pesan toleransi dalam film Bumi Itu Bulat. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya ada beberapa point pesan yang terkandung dalam film Bumi itu Bulat, diantaranya adalah tolong menolong dan menjunjung persaudaraan universal dalam kehidupan yang majemuk. Sehingga dapat menciptakan keharmonisan dalam setiap hubungan sosial yang dimunculkan. Kemudian, menjunjung tinggi persamaan hak. Dalam hal ini, perbedaan bukan menjadi penghalang bagi siapa saja untuk melaksanakan ibadah sesuai kepercayaannya. Dalam kehidupan sosial juga berhak untuk berteman baik dengan siapapun tanpa harus melihat apa agama yang dianutnya. Selain itu, menjauhi sikap fanatic menjadi hal yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Sikap fanatic hanya akan menyulut konflik yang menjadikan berpecah belah atas perbedaan yang sudah tidak lagi dapat diganggu gugat. Kata Kunci: Pesan Toleransi, Film, Semiotik