PANDANGAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TENTANG PRAKTIK WANPRESTASI OLEH KONSUMEN TERHADAP PENGEMUDI GOJEK DI PURWOKERTO

Perusahaan yang menyediakan layanan jasa yang memanfaatkan kemajuan teknologi ialah PT GO-JEK GO-FOOD adalah salah satu fitur dalam aplikasi GO-JEK. Alat pembayaran yang dilakukan pun menjadi dipermudah dengan beberapa fitur yang ditawarkan dalam aplikasi, dari tunai hingga nontunai. Dalam Islam akad yang digunakan dalam transaksi GO-FOOD dengan metode pembayaran tunai adalah akad Ija>rah, karena konsumen meminta jasa dari pengemudi GO-JEK dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkan, yaitu kebutuhan pangan. Dimana pengemudi GO-JEK sebagai mu'ajir yang menyewakan jasanya kepada konsumen sebagai penyewa atau yang dinamakan musta'jir. Sedangkan imbalan yang dikeluarkan sebagai kompensasi manfaat dinamakan dengan ujrah. Namun, permasalahn yang timbul adalah pihak konsumen yang melakukan wanprestasi terhadap pengemudi Gojek dengan tidak melakukan hak dan kewajibanya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan normatif empiris dan teknik pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisi data menggunakan tiga komponen yaitu yaiu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil wawancara dengan narasumber yaitu pengemudi G0-JEK menjelaskan bahwa kerugian yang mereka alami terjadi ketika konsumen secara sepihak mebatalkan pesanan atau tidak ada konfirmasi lanjutan setelah pemesanan dilakukan. Pengemudi merasa dirugikan dari segi waktu, tenaga, dan uang karena pengembalian yang diberikan oleh GO-JEK hanya sebatas jumlah harga yang dipesan oleh konsumen Hasil penelitian skripsi ini menghasilkan bahwa pengemudi Gojek dalam menyelesaikan permasalah wanprestasi yang dialaminya ditempuh melalui jalur ṣulḥu.atau perdamaian. Karena pihak Gojek sendiri yang tidak mengambil langkah litigasi dalam penyelesaianya. Karena dalam islam menjunjung tinggi nilai tolong-menolong