REFORMA AGRARIA DAN AKSI REKLAIMING DI AREAL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) AFDELLING GUNUNG PANENJOAN DESA BANTAR KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

Aksi Reklaiming yang dilakukan oleh ahli waris dan massa pendukung dari desa Bantar dan sekitar lokasi Reklaiming sudah dilakukan sejak dua tahun pasca penggusuran pemukiman di didusun Cikuya, awalnya petani dikenakan biaya sewa dan masih dilanjutkan sampai tahun 1980 ketika HGU PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) Afdelling Gunung Panenjoan. Pendudukan lahan di blok Cikuya masih dilanjutkan sampai pada tahun 2010, baru setelah ini tidak ada lagi biaya sewa. Dan sampai tahun 2021 ini aksi pendudukan Reklaiming dan penggarapan lahan masih dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana gaya dan strategi Reklaiming dalam usaha mendapatkan kembali kepemilikan hak atas tanah, serta mengetahui bagaimana upaya-upaya untuk mendapatkan kembali hak atas tanah, namun dirumuskan secara berbeda mengenai luasan pembagian luasan tanah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa masyarakat berhasil mereklaiming blok Cikuya seluas 79,43 Ha (hasil pengukuran batas luar oleh JKPP di tahun 2005), dan kemudian dibagi ratakan kepada 457 KK dengan subjek agraria yaitu yang berasal dari para ahli waris dan masyarakat desa bantar yang layak dijadikan subjek agraria . Aksi Reklaiming yang berupa penggarapan lahan secara paksa yang dilakukan masyarakat di blok Cikuya adalah sebuah strategi perlawanan dan upaya mempertahankan lokasi Reklaiming. Selain itu untuk menjamin kepastian masyarakat eks dusun Cikuya masih terus mengupayakan kepada pemerintah agar segera dilegalisasi. Kata kunci : Reforma Agraria, Sengketa Agraria, Reklaiming, PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Kebun Kawung Afdelling Gunung Panenjoa