IMPLEMENTASI METODE MURI-Q DALAM TAḤFīŻ AL-QUR’AN DI SDIT KHOIRO UMMAH PURWOKERTO

Salah satu keistimewaan Al-Qur’an adalah banyak yang dapat menghafalnya mulai dari balita sampai lanjut usia. Dari jutaan kaum Muslim yang ada di dunia, mayoritas anak-anak penghafal Al-Qur’an yang terbanyak. Pada usia anak memang usia keemasan, tidak heran bahwa banyak penghafal Al-Qur’an pada usia tersebut. Seperti pepatah zaman dahulu yang mengatakan belajar di usia dini bagaikan mengukir di atas batu. Kebanyakan para guru menggunakan teknik hafalan yang biasa seperti membaca Al-Qur’an yang monoton disekolah setelah itu dihafalkan di rumah. Hal ini, membuat siswa menjadi kurang mempunyai minat dan semangat untuk membaca dan menghafal Al-Qur’an. Maka dari itu, di SDIT Khoiro Ummah Purwokerto, salah satu sekolah yang menerapkan metode pembelajaran menghafal Al-Qur’an yaitu dengan metode Muri-Q atau Murattal Irama Qur’an. Dengan adanya penerapan metode Muri-Q yaitu untuk memancing para siswanya dalam menghafal Al-Qur’an dan menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan menarik, karena adanya irama atau nada. Jenis penelitian ini adalah lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif di SDIT Khoiro Ummah Purwokerto. Subjek penelitian meliputi ustaż atau ustażah (Pengajar Metode Muri-Q), peserta didik dan kepala sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Metode Muri-Q dalam Taḥfiż Al-Qur’an di SDIT Khoiro Ummah Purwokerto meliputi tahapan pembelajaran talaqqi memberi contoh bacaan dan menjelaskan nada-nada yang akan digunakan dan hukum tajwid yang terdapat dalam bacaan, hafalan secara individu atau kelompok, setoran, dan muroja’ah. Dalam menghafal Al-Qur’an dilakukan secara berulang-ulang dengan menggunakan nada-nada Muri-Q yang memancing siswa lebih cepat menghafal