IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN 2 BANYUMAS

Penilaian merupakan salah satu proses pembelajaran yang penting untuk dilakukan. Dengan adanya penilaian, maka dapat terlihat seberapa tuntaskah tujuan pembelajaran yang direncanakan telah tercapai. Dalam kurikulum 2013, penilaian yang digunakan adalah penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang menilai seluruh ranah, baik ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Masing-masing ranah memiliki teknik dan instrumen yang digunakan. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui implementasi penilaian autentik pada pembelajaran bahasa Arab di MAN 2 Banyumas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh selama penelitian dianalisa dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut. Lokasi penelitian dilaksanakan di MAN 2 Banyumas yang terletak di Jalan Jend.SoedirmanNo. 791 Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Di MAN 2 Banyumas, dalam proses penilaian, teknik penilain autentik telah digunakan, salah satunya oleh guru bahasa Arab. Guru melakukan penilaian mencakup tiga ranah, yaitu ranah sikap, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan. Sebelum melaksanakan penilaian, guru terlebih dahulu merencanakan penilaian dengan menyusun instrumen yang dituangkan dalam RPP. Kemudian dalam pelaksanaan penilaian sikap, guru menggunakan instrumen observasi, penilaian diri, dan jurnal. Untuk mengetahui nilai pengetahuan peserta didik, guru menggunakan tes lisan dan tes tertulis dalam PTS dan PAS. Sedang pada penilaian keterampilan, guru menggunakan instrumen unjuk diri peserta didik, dan portofolio. Pada pemanfaatan hasil penilaian, guru menggunakannya sebagai laporan kepada sekolah, dan wali murid sebagai nilai raport. Sedang bagi peserta didik, guru meberikan remidi sebagai umpan balik yang diberikan.Dari hasil penelitian ditemukan bahwa, dalam implementasi penilaian autentik pada pembelajaran bahasa Arab di MAN 2 Banyumas sudah berjalan, namun belum dilaksanakan secara optimal. Hal tersebut dikarenakan kurangnya penggunaan waktu secara efektif terkait dengan jumlah peserta didik. Namun, guru selalu berupaya melaksanakan penilaian autentik secara maksima