Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Remaja (Analisis Data Sekunder Di SMAN DKI Jakarta Dan SMK Kabupaten Kuningan 2016)

Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat terutama dikalangan remaja. Jika hal ini berlanjut, maka dapat dipastikan bahwa 10 juta orang akan meninggal karena rokok pertahunnya pada tahun 2020, dengan 70% kasus terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2030 jumlah kematian mencapai angka 8 juta (Rochayati and Hidayat,2015). Menurut data Riskesdas 2018 prevalensi merokok pada usia 10-18 tahun mengalami peningkatan dari tahun 2013 sampai 2018 sebesar 7,2% - 9,1%.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok remaja di SMAN DKI Jakarta dan SMK Kabupaten Kuningan 2016 (analisis data sekunder). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh dengan sampel 410 responden yang terdiri dari 63 siswi SMAN DKI Jakarta dan 347 siswa SMK Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan data sekunder melalui penggabungan antara dua peneliti sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan di SMAN DKI Jakarta dan penelitian yang dilakukan di SMK Kabupaten Kuningan pada tahun 2016. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat yang berupa uji Chi Square dan analisis multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil univariat menunjukkan responden kelompok tidak merokok (34,6%), berumur remaja madya (95,6%), jenis kelamin laki – laki (84,6%,) pengetahuan rendah (66,6%), sikap tidak baik (67,8%), mudah mengakses rokok (84,9%), keterpajanan iklan rokok rendah (71,0%). Hasil bivariat menunjukkan variabel yang berhubungan dengan perilaku merokok remaja yaitu umur dan jenis kelamin. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan perilaku merokok remaja yaitu pengetahuan, sikap, akses merokok dan keterpajanan iklan rokok. Hasil multivariat yang paling dominan yang berhubungan dengan perilaku merokok remaja yaitu variabel umur