Analisis Estetika Visual Topeng Jingga Pada Sanggar Sinar Seli Asih Kota Bekasi

Topeng Jingga merupakan salah satu hasil perkembangan Topeng Cirebon di mana pada visualnya mengadaptasi tokoh Klana dalam kisah Panji. Namun seiring perkembangan zaman, pertunjukan topeng justru semakin ditinggalkan sehingga menimbulkan permasalahan yaitu kesulitan masyarakat untuk melihat daya tarik pada pertunjukan topeng. Hal itu termasuk juga kurangnya penjelasan mengenai fungsi dan makna dari bentuk topeng dalam sebuah pertunjukan. Oleh karenanya, penulis memfokuskan pada identifikasi bentuk yang ada pada Topeng Jingga yang digunakan sebagai properti Tari Kembang Bekasi di Sanggar Sinar Seli Asih Kota Bekasi untuk kemudian ditarik kesimpulan agar dapat menjelaskan fungsi dan makna Topeng Jingga. Pada tampilan visual, Topeng Jingga ini cukup unik, karena menggunakan visualisasi wajah laki-laki gagah namun digunakan pada penari perempuan. Teori yang digunakan pada pembahasan adalah Teori Estetika yang diungkap Kartika (2004), menggunakan urutan mengidentifikasi artefak/benda budaya dan didampingi dengan menerapkan metode ATUMICS milik Nugraha (2019) pada setiap bentuk yang ada pada topeng. Hal ini ditujukan agar bentuk yang ada dapat diperdalam kemudian dijelaskan melalui teori yang sesuai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian jenis kualitatif. Dengan sumber penelitian adalah Topeng Jingga di Sanggar Sinar Seli Asih. Teknik pengumpulan data dilakukan observasi Topeng Jingga, wawancara dengan pembuat Topeng Jingga di Sanggar Sinar Seli Asih, pencipta Tari Kembang Bekasi, serta dokumentasi wawancara terkait Topeng Jingga dan bahan bacaan mendukung yang membahas mengenai Topeng Jingga. Hasil penelitian menunjukkan fungsi dan makna estetik dapat diklasifikasikan menjadi 7 elemen bentuk, yaitu bentuk wajah, bentuk alis, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk rambut wajah, bentuk rambut kepala, dan bentuk bibir. Kemudian dari temuan bentuk visual tersebut didapatkan fungsi Topeng Jingga sebagai properti Tari Kembang Bekasi adalah penyampaian pesan kesetaraan peluang seorang perempuan dalam berkarir dan menjadi penanda transisi karakter dalam tarian. Selanjutnya dari keterkaitan bentuk dan fungsinya, dapat disimpulkan beberapa makna Topeng Jingga, diantaranya makna sejarah, makna tersirat dan pemaknaan oleh masyarakat. Hingga akhirnya dapat ditarik kesimpulan makna Topeng Jingga pada Tari Kembang Bekasi adalah budaya yang dimanfaatkan sebagai sarana kritik sosial akan stigma masyarakat dalam memandang perempuan, dengan bentuk visual yang sengaja ditampilkan secara gahar dan garang