Analisis Pengaruh Infrastruktur Terhadap Kemandirian Desa (Studi Di Pedesaan Kabupaten Kediri)

Infrastruktur mempunyai peranan penting dalam upaya pembangunan ekonomi, infrastruktur dapat mendukung perkembangan kegiatan ekonomi suatu daerah, sehingga pembangunan infrastruktur dapat meningkatkan perekonomian daerah. Ketersediaan infrastruktur yang memadai tidak terlepas dari pengaruh pemerintah desa. Desentralisasi melahirkan konsep bahwa pembangunan harus diarahkan pada struktur pemerintahan tingkat paling bawah yaitu desa. Desa sebagai wilayah administrasi terendah secara mandiri telah dijadikan subyek pembangunan, untuk mengurangi kesenjangan pembangunan pedesaan dan perkotaan yang cenderung bias perkotaan. Desa merupakan daerah otonom dan memiliki keistimewaan dalam mengelola keuangan, mengalokasikan dana desa, pemilihan kepala desa dan proses pembangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh ketersediaan infrastruktur (irigasi, sarana kesehatan, sarana pendidikan, pasar desa dan wisata komersial) terhadap kemandirian desa yang diukur dengan PADesa, dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui survei PODES 2018 dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel irigasi dan pasar desa menunjukkan hasil positif yang signifikan terhadap kemandirian desa dengan hasil nilai significiance Infrastruktur Irigasi sebesar 0,028 dengan nilai Odd Ratio sebesar 1.000, sehingga kawasan yang memiliki infrastruktur irigasi berpeluang meningkatkan Kemandirian Desa sebanyak 1.000 kali lipat dibandingkan dengan kawasan yang tidak memiliki infrastruktur irigasi. Sedangkan nilai significiance Infrastruktur Pasar Desa sebesar 0,008 dengan nilai Odd Ratio sebesar 2.453, sehingga kawasan yang memiliki infrastruktur pasar desa berpeluang meningkatkan Kemandirian Desa sebanyak 2.453 kali lipat dibandingkan dengan kawasan yang tidak memiliki infrastruktur pasar desa