Analisis Pengaruh Pandemi COVID-19 Terhadap Aktivitas Perikanan di UPT PPP Pondokdadap, Kab. Malang, Jawa TImur

Pada bulan maret tahun 2020 merupakan pertama kali ditemukannya kasus terjangkit virus COVID-19. COVID-19 merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 atau disebut juga dengan SARS-CoV-2. Dengan terjadinya pandemi COVID-19 di dunia tentunya mempengaruhi beberapa sektor perekonomian di Indonesia tidak terkecuali sektor perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh apa yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 pada kegiatan perikanan, harga komoditas perikanan, serta pendapatan nelayan di UPT PPP Pondokdadap. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2021 hingga Maret 2021. Dilakukan observasi langsung keaadan di lapang, wawancara pada nelayan dan beberapa stakeholder terkait selaku pelaku kegiatan perikanan, serta meminta data produksi perikanan UPT PPP Pondokdadap tahun 2019 hingga tahun 2020. Hasil dari wawancara dengan nelayan dan para stakeholder terkait serta data produksi UPT PPP Pondokdadap kemudian dibandingkan kemudian dihitung dengan metode uji t berpasangan (paired t test) untuk melihat ada tidaknya pengaruh yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 di Indonesia. Kegiatan perikanan di UPT PPP Pondokdadadap cukup dipengaruhi oleh pandemi COVID-19. Protokol-protokol yang diterapkan di UPT PPP Pondokdadap pada saat pandemi menyebabkan berkurangnya jumlah trip penangkapan ikan dan jumlah nelayan yang melakukan operasi penangkapan ikan. Harga komoditas perikanan penting di UPT PPP Pondokdadap mengalami perubahan pada beberapa jenis ikan seperti ikan cakalang dengan rata-rata harga tahun 2019 sebesar Rp 13.500 dan tahun 2020 sebesar Rp 11.500, ikan madidihang (yellow fin tuna) > 10 kg pada tahun 2019 sebesar Rp 49.000 dan tahun 2020 sebesar Rp 29.500, dan albakora pada tahun 2019 sebesar Rp 40.000 dan tahun 2020 sebesar Rp 27.000. Sementara itu tidak terjadi perubahan harga yang signifikan pada jenis ikan tongkol dan madidihang (YFT) < 10 kg, dan ikan layang. Total volume produksi dan nilai produksi UPT PPP Pondokdadap pada tahun 2020 terdapat selisih berupa penurunan dari tahun 2019 dengan nilai sebesar 4.585.557 kg untuk volume produksi dan Rp 31.780.900.900 pada nilai produksi. Hasil analisis menunjukkan adanya perubahan namun tidak terlalu signifikan terhadap total volume produksi dan nilai produksi pada saat pandemi COVID-19. Pada tahun 2019 penghasilan nelayan per bulannya adalah sekitar 4 juta rupiah hingga 7,5 juta rupiah pada tahun 2019 dan pada tahun 2020 menjadi 1 juta rupiah hingga 3 juta rupiah. Menurunnya harga komoditas dan berkurangnya jumlah aktivitas penangkapan pada saat pandemi COVID-19 menjadi penyebab menurunnya penghasilan nelayan. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh pandemi COVID-19 pada penghasilan nelayan