Efektivitas Pendidikan Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Pertanian: Menguji Peranan Self-Efficacy Sebagai Variabel Mediasi

Kewirausahaan menjadi perhatian besar dalam beberapa waktu terakhir karena memainkan peran kunci dalam mempercepat pembangunan ekonomi. Kewirausahaan juga sangat berperan bagi pengembangan sektor pertanian sebagai energi penggerak memperkuat daya saing produk pertanian. Wirausaha muda sangat dibutuhkan sebagai penerus guna menjaga stabilitas dan keberlanjutan wirausaha pertanian, namun jumlahnya saat ini masih rendah. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kewirausahaan di masyarakat terutama generasi muda sangatlah penting, upaya tersebut dapat diimplementasikan melalui pendidikan kewirausahaan. Universitas Brawijaya mencanangkan diri sebagai University of Business dalam mempersiapkan tujuan menjadi World Class of Entrepreneurial University (WCEU) terbaik telah menerapkan upaya tersebut. Perlu diketahaui efektifitas pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap peningkatan jumlah wirausaha, namun tracer study alumni tidak bisa digunakan sebagai indikator yang valid karena tidak dapat diketahui bagaimana ketertarikan mahasiswa terhadap kewirausahaan sebelum memperoleh pendidikan kewirausaha. Penelitian ini membahas tentang pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat wirausaha serta perbedaan minat wirausaha mahasiswa tahun pertama dan senior student. Selain itu, self-efficacy atau kepercayaan seseorang terhadap kemampuan dalam dirinya digunakan sebagai variabel mediasi dalam penelitian ini. Perbedaan tingkat self-efficacy juga dibahas dalam penelitian ini. SEM-PLS dengan Warp-PLS 7.0 digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel serta Chi-Square dengan SPSS 26 digunakan untuk mengetahui perbedaan minat dan tingkat self- efficacy mahasiswa. Hasil dari penelitian ini yaitu pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap self-efficacy senior student, namun pengaruh tersebut belum efektif karena tingkat self-efficacy senior student yang telah memperoleh pendidikan kewirausahaan dan tingkat self-efficacy mahasiswa tahun pertama yang belum memperoleh pendidikan kewirausahaan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Pendidikan kewirausahaan belum efektif meningkatkan minat wirausaha karena pengaruhnya tidak signifikan dan dilihat dari perbedaan minat kewirausahaan antara senior student dan mahasiswa tahun pertama tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Self-efficacy dalam berwirausaha berperan sebagai variabel mediasi secara penuh hubungan antara pendidikan kewirausahaan dan minat wirausaha. Perbaikan program pendidikan kewirausahaan untuk meningkatkan minat wirausaha perlu dilakukan karena terbukti belum efektif