Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica) Terhadap Ekspresi Epidermal Growth Factor Dan Interleukin-10 Pada Bahan Biologis Tersimpan Dari Tikus Model Ulkus Gaster

Ulkus gaster merupakan kondisi terdapat lesi nekrotik yang melibatkan seluruh lapisan mukosa dan mukosa muskularis pada gaster. Seringkali, kondisi ini disebabkan oleh penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) jangka panjang. OAINS pun berperan dalam menghambat penyembuhan ulkus yang didukung oleh faktor-faktor pertumbuhan dan sitokin-sitokin, salah satunya epidermal growth factor (EGF) dan interleukin-10 (IL-10). EGF merangsang migrasi dan proliferasi fibroblast ke jaringan granulasi. Sedangkan IL-10 memiliki peran dalam remodelling jaringan dan aktivitas penyembuhan luka untuk menjaga integritas jaringan, serta mengembalikan homeostasis lapisan epitel selama respons inflamasi. Sekresi IL-10 akan merangsang sel T regulator (Treg) dalam mengekspresikan reseptor EGF. Dengan bantuan ekstrak Centella asiatica yang mengandung madekasosida dan asiatikosida, ulkus gaster akan mengalami perbaikan dengan merangsang produksi kolagen tipe I dan mempengaruhi proses proliferasi pada jaringan granulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati pengaruh pemberian ekstrak Centella asiatica terhadap ekspresi EGF dan IL-10 pada jaringan gaster tikus Rattus norvegicus model ulkus gaster yang diinduksi dengan indometasin (30mg/kgBB) yang kemudian diamati dalam bentuk bahan biologi tersimpan (BBT). Hewan coba dibagi menjadi enam kelompok secara acak; satu kelompok adalah kontrol negatif yang dikorbankan pada hari pertama. Lima kelompok lainnya diinduksi oleh 30mg/kg indometasin per oral setelah puasa 8 jam. Delapan jam kemudian, satu kelompok dikorbankan (kontrol positif hari pertama). Tiga kelompok lain menerima ekstrak etanol CA dosis 100mg/kg (dosis 1), 200mg/kg (dosis 2), dan 400mg/kg (dosis 3) masing-masing sekali sehari selama 7 hari, dan satu kelompok tidak mendapat terapi CA (kontrol positif hari ke-8). Pada hari ke-8, keempat kelompok itu dikorbankan. Ekspresi IL-10 dan EGF dievaluasi dengan metode imunohistokimia dengan pewarnaan DAB. Baik IL-10 dan EGF menunjukkan kecenderungan yang sama. Ekspresi meningkat dari kontrol negatif ke kontrol positif hari pertama. Keduanya sedikit menurun pada kontrol positif hari ke-8. Ekspresi meningkat, baik pada kelompok dosis 1 ataupun dosis 2, dibandingkan dengan kontrol positif pada hari ke-8. Namun, kelompok dosis 3 menunjukkan ekspresi yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol positif pada hari ke-8, dosis 1, dan dosis 2. Ekspresi kelompok dosis 3 menunjukkan persentase densitas optikal yang hampir sama dengan kelompok kontrol negatif. Perbedaan ekspresi EGF dan IL-10 pada penelitian tidak signifikan (p = 0,123 (IL-10) dan p = 0,063 (EGF)). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol CA 400mg/kg dapat meningkatkan penyembuhan ulkus gaster melalui ekspresi EGF dan IL-10. Keduanya mampu mempercepat penyembuhan ulkus dengan pembentukan jaringan parut yang minimal (scarless)