Evaluasi Kualitas Air Berdasarkan Bioindikator Makrozoobentos Dan Perifiton Pada Empat Mata Air Daerah Wana Wiyata Widya Karya Desa Cowek Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil kualitas air berdasarkan fisikokimia air, menganalisis kualitas air berdasarkan beberapa indeks biologi dari makrozoobentos, perifiton, dan habitat riparian, serta menganalisis keterkaitan habitat riparian dan peruntukan lahan dengan kualitas air berdasarkan sifat fisikokimia air dan beberapa indeks biotik dari makrozoobentos dengan perifiton di empat mata air daerah Wana Wiyata Widya Karya Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Kualitas suatu perairan dapat dinyatakan dengan beberapa parameter, yaitu parameter fisika, parameter kimia dan parameter biologi. Penggunaan ketiga parameter tersebut menjadi sangat penting untuk memperlihatkan hubungan antara lingkungan biotik dengan non-biotik. Pengambilan sampel air, makrozoobentos dan perifiton dilakukan pada empat mata air (Demplot, Sumber Sempol, mata air Alang-Alang, dan Sumber Bendo) dan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali di setiap mata air. Pengukuran parameter fisika kimia air meliputi suhu, konduktivitas, turbiditas, debit, DO, BOD dan pH. Kualitas air ditentukan berdasarkan makrozoobentos dan perifiton menggunakan indeks ASPT, FBI, EPT, TDI, dan %PTV. Kualitas air empat mata air di Wana Wiyata Widya Karya Desa Cowek berdasarkan Indeks Kualitas Air-NSF berada pada kategori baik, dengan nilai antara 72,77-88,37. Berdasar PP No. 82 Tahun 2001, beberapa parameter fisikokimia pada keempat mata air tersebut memenuhi standar baku mutu air kelas I (BOD, DO, suhu, dan pH), yakni air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Kualitas perairan berdasarkan Indeks Diversitas Shannon-Wiener makrozoobentos tergolong perairan tercemar sedang hingga tercemar ringan (H’=1,40-1,97), sedangkan berdasarkan keragaman perifiton tergolong perairan tercemar sedang hingga belum tercemar (H’=1,50- 2,45). Berdasarkan indeks ASPT, mata air Alang-alang memiliki nilai tertinggi (6,48) menunjukkan kategori kualitas air tidak tercemar. Nilai FBI tertinggi berada pada mata air Sumber Bendo (2,75) menunjukkan kualitas yang sangat baik. Nilai EPT tertinggi berada pada mata air Sumber Bendo (29) menunjukkan kualitas air yang baik. Status trofik perairan berdasarkan nilai indeks TDI berkisar 14-49 dan termasuk dalam kategori oligotrofik-mesotrofik. Berdasarkan nilai %PTV, keempat mata air menunjukkan kategori kualitas air yang tidak tercemar ditunjukkan dengan nilai kurang dari 20%. Berdasarkan hasil analisis cluster dan biplot terbentuk dua kelompok mata air. Mata air Sumber Sempol, Sumber Bendo, dan Alang-alang berada pada satu kelompok karena dicirikan dengan nilai indeks biotik dan parameter fisikokimia yang hampir sama, sedangkan mata air Demplot membentuk kelompok lainnya yang dicirikan dengan nilai indeks TDI, %PTV, dan BOD yang paling tinggi dibandingkan dengan mata air lainny