Potensi Pasar dan Kesiapan Kelembagaan Green Sukuk untuk Pembangunan Berkelanjutan di indonesia.

Dewasa ini pembangunan berkelanjutan merupakan babak baru dalam teori pembangunan ekonomi. Dalam mendukung gagasan pembangunan berkelanjutan Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan green sukuk sebagai instrumen pendanaan. Literatur terdahulu menyebutkan bahwa penerbitan green sukuk dapat menjadi jembatan antara keuangan Syariah dan konvensional serta dapat menjadi sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan. Penelitian ini penting adanya karena belum ada penelitian yang spesifik membahas mengenai pasar dan kelembagaan green sukuk dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metodologi campuran dengan menggunakan teknik forecasting least square dan analogi historis pada potensi pasar, kemudian teknik analisis interaktif kualitatif berdasarkan data primer yang diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen green sukuk yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia memiliki potensi pasar yang besar, baik di pasar domestik maupun internasional. Hal tersebut terbukti dengan tren kenaikan jumlah penerbitan dan minat investor yang terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Penemuan selanjutnya menujukkan bahwa kelembagaan green sukuk sudah siap dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Namun yang menjadi catatan penting bahwa kelembagaan green sukuk masih perlu dibenahi khususnya terkait dengan jangkauan green sukuk terhadap tujuh belas (17) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau biasa disebut Suistainable Development Goals (SDGs), karena sejauh ini green sukuk masih berfokus pada masalah perubahan iklim saja. Meskipun demikian kontribusi green sukuk terhadap pembangunan berkelanjutan sudah mulai terlihat dari kontribusi green sukuk dalam mendanai proyek green pemerintah