Pengaruh Penggunaan Isi Rumen Sapi dalam Pakan Terhadap Konsumsi Bahan Kering Bobot Karkas dan Produksi Bagian-bagian Karkas Kelinci New Zealand White Jantan

Peningkatan kebutuhan protein hewani semakin tinggi seiring meningkatnya jumlah penduduk. Upaya untuk mengatasi peningkatan konsumsi protein yang terjadi di masyarakat maka pemerintah menginisiasi suatu program yaitu swasembada protein yang dapat ditunjang dari pemenuhan protein dari berbagai sektor diantaranya protein dari daging kelinci. Kelinci New Zeeland White mempunyai keunggulan pertumbuhan yang cepat sehingga cocok untuk dimanfaatkan sebagai ternak komersial. Semakin berkembangnya peternakan kelinci memerlukan bahan pakan yang selalu terjaga ketersediaannya. Salah satu pakan utama yang dibutuhkan ternak kelinci yaitu hijauan, saat ini ketersediaan hijauan mulai sulit didapatkan. Permasalahan ketersediaan hijauan menjadi ancaman terhadap para pelaku peternakan kelinci, hal itu menyebabkan perlu adanya bahan pakan alternatif sebagai pengganti hijauan. Ketersediaan isi rumen yang melimpah khususnya di Kota Malang membuat terbukanya peluang isi rumen dimanfaatkan sebagai bahan pakan alternatif pengganti hijauan. Isi rumen memiliki kandungan yaitu, protein 8,42%, lemak 2,6 %, serat 5 kasar 28,78 %, Ca 0,53 %, P 0,55 %, BETN 44,24 %, abu 18,54 % dan air 10,92 %. Kandungan tersebut membuat isi rumen dapat dijadikan bahan pakan alternatif pengganti hijaun yang efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh subtitusi hijauan dengan isi rumen dalam dalam pakan kelinci New Zeeland White. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pedoman dan rekomendasi penggunaan isi rumen sebagai subtitusi hijauan pada pakan kelinci New Zeeland White. Materi penelitian yang digunakan yaitu kelinci New Zeeland White dengan kriteria umur 2 bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan yaitu P0 (Complete Feed tanpa tambahan isi rumen), P1 (Complete Feed + 10% isi rumen sapi), P2 (Complete Feed + 20% isi rumen), P3 (Complete Feed + 30% isi rumen). Variable yang digunakan adalah konsumsi bahan kering, bobot karkas, bobot bagian-bagian karkas, dan persentase bagian-bagian karkas. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dan data dianalisis dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), jika terdapat perbedaan antar perlakuan maka diuji dengan Tukey. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa substitusi isi rumen dalam pakan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05). Rataan konsumsi bahan kering pada penelitian adalah P0: 70.83 g, P1: 69.64 g,P2: 73.21 g,P3: 76.04 g dan rataan bobot karkas pada penelitian adalah P0: 517 g,P1: 508 g,P2: 612,5 g,P3: 493,5 g. Penelitian ini menghasilkan bahwa subtitusi isi rumen dengan kadar yang berbeda pada pakan kelinci New Zeeland White memberi pengaruh yang tidak nyata terhadap konsumsi bahan kering, bobot karkas, bobot bagian-bagian karkas, dan persentase bagian-bagian karkas. Hasil terbaik diperoleh dengan subtitusi isi rumen sebanyak 20% pada setiap variabel. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa isi rumen dapat dijadikan sebagai subtitusi hijauan pada pakan kelinci New Zealand White