Produktivitas Broiler Yang Dipelihara Pada Dua Wilayah Berbeda

Produktivitas broiler yang dipelihara pada dua wilayah yang berbeda tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang dapat mempengaruh yaitu model kandang dan iklim mikro. Model kandang open house memiliki iklim mikro yang bergantung pada kondisi wilayah yang ditempati. Sehingga produktivitas broiler juga bergantung pada wilayah pemeliharaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2021 di Kabupaten Grobogan dan Temanggung dimana kedua wilayah tersebut merupakan dataran rendah dan tinggi di Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu percobaan lapang dengan dua perlakuan. Perlakuan pertama yaitu pemeliharaan broiler pada wilayah dataran rendah di Grobogan dan perlakuan kedua yaitu pemeliharaan broiler pada wilayah dataran tinggi di Temangguang. Perlakuan tersebut ditujukan untuk pengambilan data iklim mikro dalam kandang (Suhu Udara, Kelembaban Udara, Kecepatan Angin) dan produktifitas (PBB, Konsumsi Pakan, FCR) pada dua kandang dengan system Open House di dua wilayah yang berbeda. Analisis data statistik diuji menggunakan Uji Independent sampel T-Test menggunakan aplikasi SPSS. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kedua wilayah memiliki perbedaan suhu udara pada pukul 06.00 yaitu (1,25℃), 10.00 (1,85℃), 13.00 (0,62℃) dan 18.00 (1,02℃). Perbedaan kelembaban udara pada pukul 06.00 yaitu (5,74%), 10.00 (10,8%), 13.00 (14,85%) dan 18.00 (8,40%). Perbedaan kecepatan angin pada pukul 06.00 yaitu (0,14 m/d), 10.00 (0,18 m/d), 13.00 (0,16 m/d) dan 18.00 (0,19 m/d). analisis data dari variable diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dimana (Sig. 2-tailed < 0.05). Selisih dari Konsumsi Pakan pada kedua wilayah yaitu (60,86 g/ekor) dan PBB pada wilayah Grobogan menunjukkan (1680,28±118,75) sedangkan di Temanggung menunjukkan (1873,42±199,08) sehingga dari analisis data menunjukkan perbedaan yang signifikan dimana (Sig. 2-tailed < 0,05). FCR pada kedua wilayah hanya memiliki selisih yang sangat sedikit yaitu (0,02%) sehingga dari analisis data tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa produktivitas broiler yang dipelihara pada dua wilayah berbeda menunjukkan perbedaan yang signifikan