Perancangan Antena Mikrostrip Bintang 6 dengan Material Substrat yang Berbeda

Antena mikrostrip merupakan salah satu jenis antena yang memiliki kelebihan karena ukurannya yang cenderung lebih kecil, bentuk patch yang bervariasi, mudah diimplementasikan, dan harga pembuatannya yang relatif lebih murah. Namun antena mikrostrip juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan dari antena ini adalah bandwidth sempit dan gain kecil. Ada banyak metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi nilai gain dan lebar bandwidth yang kecil tersebut, diantaranya adalah dengan menggunakan material substrat dengan nilai Dielectric Constant yang lebih rendah. Antena dengan jenis material substrat yang berbeda tentunya akan berbeda dalam segi performansi pada frekuensi kerja yang diaplikasikan pada 2,4 GHz, yang akan diukur melalui parameter-parameter antena. Penelitian ini dilakukan secara simulasi menggunakan software CST Studio Suite 2014 dan pengujian dengan Vector Network Analyzer Agilent yang bertujuan untuk merancang dan menguji antena mikrostrip dengan bentuk patch bintang 6 serta mengetahui pengaruh perubahan jenis subtrat terhadap performansi antena pada frekuensi kerja 2.4 GHz yang meliputi VSWR, return loss, dan bandwidth. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil nilai Dielectric Constant (Er) akan membuat kinerja antena yang lebih baik dapat dilihat dari semakin rendahnya nilai Return Loss, nilai VSWR yang semakin mendekati satu, dan nilai Gain yang meningkat saat disimulasikan dengan software CST Studio Suite 2019 serta hasil pengukuran dengan Vector Network Analyzer (VNA) yang menunjukkan nilai Return Loss dan VSWR yang semakin baik