Analisis Pengaruh Kredit, Investasi dan Ekspor Total Pertanian Terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Pertanian di Indonesia

Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia dapat dilihat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Sektor pertanian menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar PDB Indonesia. Potensi besar sektor pertanian perlu ditingkatkan dengan mendorong proses industrialisasi. Industrialisasi sektor pertanian akan membantu meningkatkan produktivitas. Proses industrialisasi membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga diperlukan akses terhadap sumber dana. Perbankan menjadi salah satu sumber modal usaha melalui penyaluran kredit. Selain pendanaan yang berasal dari kredit, masuknya investasi juga akan membantu pendanaan pada sektor pertanian. Pada perekonomian terbuka pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan melalui ekspor dan impor. Berdasarkan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, berikut beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sektor pertanian yaitu kredit modal kerja (KMK), kredit investasi (KI), penanaman modal dalam negeri (PMDN), penanaman modal asing (PMA), dan ekspor total. Model analisis yang digunakan adalah autoregressive distributed lag (ARDL). Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Pertanian tahun 2004-2019. Hasil analisis ARDL menunjukkan bahwa dalam Pada jangka pendek laju pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian dipengaruhi oleh PDB lag 1 dan lag 2 positif dan signifikan. Variabel KMK dan PMA dalam jangka pendek dan jangka panjang memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Variabel KI dan PMDN berpengaruh negatif dan signifikan dalam jangka panjang, sedangkan untuk jangka pendek PMDN memberikan pengaruh negtif dan signifikan. Ekspor masih memberikan pengaruh yang positif meskipun tidak signifikan pada jangka panjang