Produksi Embrio Sapi Donor Limousin Pada Individu Berbeda Di Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor, Jawa Barat

Penelitian ini dilakukan pada bulan September – November 2021 di Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi embrio pada individu yang berbeda. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai produksi embrio pada sapi donor Limousin pada individu yang berbeda di Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor. Materi yang digunakan dalam penelitian ialah sapi donor Limousin sebanyak 10 ekor dengan berat badan 500-560 kg. Sapi donor yang digunakan sebagai penelitian diberi pakan rumput gajah (Pennisetum purpurium) disuplementasi dengan konsentrat dan air minum secara adlibitum, sapi dipelihara dengan sistem free stall. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan Microsoft Excel 2019 dan disajikan dalam bentuk tabel. Penelitian ini menggunakan variabel antara lain jumlah corpus luteum, respon rate, total perolehan embrio, kualitas embrio dan recovery rate. Pengambilan data primer hasil penampungan dilakukan secara purposive sampling. Data yang dikoleksi bersumber dari instansi pada tahun 2009-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan jumlah corpus luteum tertinggi pada individu Limousin 8 sebesar 24.14 ± 8.03 Persentase response rate tertingi sebesar 100% pada individu Limousin 1, 7, 8, 9, 10. Sedangkan rataan total perolehan embrio tertinggi sebesar 21.86 ± 8.17 didapatkan pada individu Limousin 8. Rataan embrio layak transfer sebesar 8.36 ± 6.66 dengan persentase 71.78% pada individu Limousin 2. Persentase perolehan DG dan UF (ova) terbaik masing-masing pada individu Limousin 4 dan 9 yaitu sebesar 10.06% dan 2.04%. Persentase tersebut dikatakan baik karena rataan persentase degenerate dan UF dibawah 20%. Variabel berikutnya persentase recovery rate tertinggi sebesar 92.09% pada Limousin 2. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa individu sapi donor Limousin berpengaruh terhadap jumlah corpus luteum, response rate, total perolehan embrio, kualitas embrio dan recovery rate. Penelitian ini menyarankan agar pihak instansi lebih memfokuskan program seleksi donor terhadap individu untuk memastikan kualitas produksi embrio yang dihasilkan