Perbedaan Tampilan Reproduksi Sapi Peranakan Limousin Dan Sapi Peranakan Simental Di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang

Tampilan reproduksi merupakan nilai kemampuan atau gambaran ternak dalam bereproduksi. Sapi Peranakan Limousin merupakan sapi hasil persilangan antara bangsa sapi Limousin dengan bangsa sapi lokal. Sapi Peranakan Simental adalah sapi hasil persilangan antara sapi Simental dengan sapi betina ongole atau sapi lokal. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan mulai 2 Februari sampai dengan 4 Maret 2022. Penentuan lokasi sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu pemilihan subjek didasarkan atas ciri dan sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya serta mengacu pada pengambilan sampel dengan sengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan penampilan reproduksi sapi peranakan Limousin dengan sapi peranakan Simental di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang yang berdasarkan service per conception, conception rate, days open, calving interval dan indeks fertilitas. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat membantu memperbaiki sistem rekording reproduksi dalam pengelolaan dan pemeliharaan induk sapi potong, sehingga dapat membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk sapi potong di Kecamatan pakis Kabupaten Malang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi potong induk dengan rincian 50 ekor sapi peranakan Limousin dan 50 ekor sapi peranakan Simental yang diambil secara acak yang terdapat di wilayah kerja inseminator Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pengambilan data primer dan sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara secara langsung dengan peternak menggunakan daftar pertanyaan yang tersedia, sedangkan data sekunder diperoleh dari petugas inseminator Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Variabel yang diamati Service per Conception (S/C), Conception Rate (CR), Days Open (DO), Calving Interval (CI) dan Indeks Fertilitas (IF). Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa rataan S/C sapi peranakan Limousin 1,60 ± 0,73 dan sapi peranakan Simental 1,78 ± 0,79. Hasil uji t tidak berpasangan pada S/C menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata sapi peranakan Limousin dengan sapi peranakan Simental (P>0,05). Nilai CR sebesar 54% untuk sapi peranakan Limousin dan 44% pada sapi peranakan Simental. Rataan DO sapi peranakan limousin sebesar 120,16 ± 25,04 hari dan sapi peranakan Simental 127,38 ± 28, 98 hari dengan hasil uji t tidak berpasangan menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata pada DO sapi peranakan Limousin dengan sapi Peranakan Simental (P>0,05). Nilai rataan CI sapi peranakan Limousin sebesar 404,74 ± 24, 33 hari sedangkan pada sapi peranakan Simental 408,72 ± 30,62 hari dengan hasil uji t tidak berpasangan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata pada CI sapi peranakan Limousin dengan sapi peranakan Simental (P>0,05). Indeks Fertilitas sapi peranakan Limousin 38,59 sedangkan pada sapi peranakan Simmental 22,34. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa induk sapi peranakan Limousin mempunyai penampilan reproduksi lebih baik dibandingkan dengan sapi peranakan Simental berdasarkan S/C, CR, DO, CI dan IF