Pengaruh Alokasi Tenaga Kerja Perempuan Tani Dan Faktor-Faktor Lain Terhadap Produksi Dan Pendapatan Usahatani Kentang (Solanum Tuberosum L.) Di Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Kentang merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi di Indonesia dengan nilai 2.220 kg/kapita/tahun pada tahun 2017. Sayuran kentang dapat diolah menjadi berbagai masakan atau pun olahan lain seperti keripik dan lain-lain, sehingga sayuran ini memiliki banyak peminat. Kentang memiliki umur tanam selama 100-115 hari, perawatannya tidak terlalu rumit, dapat ditanam sepanjang tahun, serta pasarnya luas. Kentang merupakan salah satu penyumbang sayuran segar terbesar di Kota Batu. Desa Sumberbrantas merupakan salah satu penghasil kentang di Kota Batu. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki efisiensi usahatani, karena penggunaaan input yang berlebihan dapat menyebabkan gagal tumbuh tanaman dan pembengkakan biaya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan usahatani kentang, menganalisis pengaruh dari faktor tenaga kerja perempuan tani dan faktor-faktor lain seperti luas lahan, total tenaga kerja, bibit, pupuk kimia, pupuk kandang, dan pestisida terhadap produksi, serta menganalisis efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi usahatani kentang di Desa Sumberbrantas, Kota Batu. Lokasi penelitian ditentukan menggunakan metode purposive, dipilih pada satu desa di Kota Batu yaitu Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Teknik penentuan responden yang digunakan untuk menganalisis petani kentang di Desa Sumberbrantas, Kota Batu menggunakan metode simple random sampling dengan kriteria responden yang bertani kentang yang miliki lahan minimal 1 Ha atau petani yang tergabung dalam kelompok tani yang dilaksanakan pada bulan Juni 2021 yaitu sebanyak 50 orang petani kentang. Teknik analisis data menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas, analisis biaya dan pendapatan serta mengganalisis efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi. Hasil dari penelitian ini adalah rata-rata biaya produksi usahatani kentang sebesar Rp 76.674.991 per hektar dalam satu kali musim tanam dan rata-rata penerimaan sebesar Rp 190.260.000 per hektare dalam satu kali musim tanam sehingga dapat diketahui rata-rata pendapatan usahatani kentang di Desa Sumberbrantas sebesar Rp 113.585.009 per hektar dalam satu kali musim tanam. Faktor-faktor produksi penggunaan pupuk kandang, penggunaan total tenaga kerja, penggunaan tenaga kerja perempuan tani, dan penggunaan pestisida berpengaruh secara signifikan terhadap produksi kentang di Desa Sumberbrantas. Faktor penggunaan pupuk kandang berpengaruh positif dengan nilai dari koefisien regresi sebesar 0,160, faktor penggunaan total tenaga kerja berpengaruh negatif dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,410, faktor tenaga kerja ii perempuan tani berpengaruh negatif dengan koefisien regresi sebesar -0,210, dan faktor penggunaan pestisida berpengaruh positif dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,307. Nilai R/C rasio lebih dari 1 yaitu 1,49 yang menunjukkan bahwa usahatani kentang di Desa Sumberbrantas layak untuk diusahakan. Penggunaan faktor produksi tenaga kerja perempuan tani dan pupuk kandang pada usahatani kentang belum efisien secara alokatif, sehingga perlu ditingkatan penggunaanya. Sedangkan penggunaan faktor pestisida dan total tenaga kerja sudah mencapai efisien secara optimal