Perilaku Eccentrically Braced Frames (EBF) Pada Struktur Portal Akibat Beban Siklik

Engineer dalam merencanakan bangunan di Indonesia haruslah memasukkan faktor gempa dalam perencanaan nya, terutama pada daerah rawan gempa seperti Sumatera, Jawa dan Bali. Perencanaan bangunan tahan gempa sangat penting sebab apabila terjadi gempa dengan skala rendah maupun tinggi bangunan masih mampu mempertahankan struktur utamanya sehingga tidak secara mendadak runtuh. Diharapkan penghuni didalam bangunan masih mampu untuk menyelamatkan diri. Dengan demikian artinya pada saat terjadinya gempa bangunan masih memiliki kekuatan dan kekakuan sebelum mencapai titik runtuhnya. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat merencanakan bangunan tahan gempa, yaitu kekuatan, kekakuan, daktilitas dan kemampuan bangunan dalam mendisipasi energi gempa. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan kerusakan besar pada bangunan pada saat terjadi gempa. Hubungan antara balok – kolom yang saling menyambung disebut dengan struktur portal. Portal biasa atau yang disebut dengan open frame dalam menahan gaya gempa berkemungkinan memiliki simpangan yang besar. Hal ini dikarenakan portal terbuka memiliki tingkat fleksibilitas yang cukup besar. Untuk mencegah simpangan yang besar pada portal akibat gaya gempa maka kekakuan pada struktur harus ditingkatkan. Salah satu cara untuk meningkatkan kekakuan struktur adalah menggunakan sistem pengaku (bracing). Braced frame (BF) dibagi menjadi dua, yaitu Concentrically Braced Framed (CBF) dan Eccentrically Braced Frame (EBF). Struktur EBF pada umumnya menjadi pilihan desain dikarenakan manfaat arsitekturnya. Hal ini dikarenakan pada konfigurasi struktur EBF terdapat link yang bisa digunakan sebagai celah untuk pintu, jendela dan Lorong. Dengan memiliki manfaat arsitektur pada strukturnya, struktur EBF masih memperhitungkan kemampuan sistem dalam menahan gaya gempa yang terjadi. Jenis struktur EBF dengan konfigurasi V merupakan konfigurasi yang baik dikarenakan momen terbesar yang menghasilkan sendi plastis tidak berada didekat kolom, melainkan berada pada ujung link beam diantara dua join bracing. Sendi plastis yang berada pada struktur balok akan menyebabkan keruntuhan pada balok sedangkan sendi plastis yang berada pada kolom atau didekat kolom akan berkemungkinan menyebabkan keruntuhan kolom yang berarti terjadinya keruntuhan bangunan.Telah dilakukan penelitian terdahulu mengenai pengaruh eksentrisitas struktur EBF dengan konfigurasi V pada struktur portal akibat beban siklik dihasilkan terjadinya kegagalan pada elemen pondasi dimana tidak diharapkan kegagalan pada pondasi karena hal tersebut akan menyebabkan kegagalan kolom sehingga bangunan berkemungkinan untuk runtuh. Sehingga dalam penelitian ini akan meneliti pengaruh eksentrisitas struktur EBF dengan konfigurasi V pada struktur portal akibat beban siklik dengan dilakukannya perkuatan pada struktur pondasi dan dilakukan perbaikan pada struktur link beam. Pada penelitian ini struktur portal yang digunakan adalah struktur portal sederhana yang seluruh elemen strukturalnya seperti kolom, balok, dan bracing merupakan struktur beton bertulang. Panjang link beam yang digunakan adalah 15 cm dan 25 cm. Bentuk dan ukuran penampang seluruh elemen struktural portal adalah persegi dengan Panjang sisi – sisinya 10 x 10 cm dengan selimut beton sebesar 2 cm. Mutu beton yang digunakan adalah K-175 atau 14,5 Mpa. Sistem pembebanan adalah simplifikasi dari pengujian dinamis (beban gempa) sesungguhnya. Akan tetapi dikarenakan keterbatasan instrument penelitian (Alat pengujian) maka digunakan konsep pembebanan Quasi Static – Cyclic Loading yang mana pembebanan lateral dilakukan dengan menggunakan alat Hydraulic Jack Actuator. Pada hasil pengujian menunjukkan nilai daktilitas tertinggi terjadi pada portal EBF-V-25. Sedangkan nilai daktilitas terendah berada pada portal CBF. Sedangakan nilai kekakuan tertinggi berada pada portal CBF dan nilai kekakukan terendah berada pada portal EBF-25. Hal ini menunjukkan, bahwa nilai daktilitas semakin besar mengikuti bertambahnya Panjang link beam sedangkan nilai kekakuan semakin kecil mengikuti berkurangnya Panjang link beam. Dari ketiga benda uji portal dapat diterapkan pada struktur bangunan dengan disesuaikan pada kategori risiko dan fungsi bangunan. Bangunan dengan pemanfaatan pada kategori resiko tinggi dapat menggunakan struktur portal CBF. Sedangkan pada bangunan dengan pemanfaatan kategori resiko rendah dapat menggunakan struktur portal EBF-V-25. Untuk EBF-V-15 dapat digunakan pada bangunan dengan pemanfaatan resiko menengah seperti bangunan rumah tinggal, dikarenakan portal EBF-V-15 memiliki daktilitas cukup sehingga struktur tidak terlalu kaku, akan tetapi juga memiliki nilai kekakuan yang cukup baik