Hubungan Body Image Dengan Interaksi Sosial Pada Lansia Di Posyandu Lansia Dusun Tampang Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk

Populasi penduduk di seluruh dunia saat ini berada pada era ageing population, yaitu jumlah penduduk yang berusia lebih dari 60 tahun melebihi 7% dari total penduduk dunia. Perubahan fisik yang dialami oleh lansia tersebut dapat mempengaruhi pandangan lansia terhadap body imagenya. Gangguan body image sangat rentan terjadi pada lansia. Gangguan tersebut dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri lansia. Lansia lebih memilih untuk tidak mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di lingkungannya sehingga kurang aktif dalam berinteraksi. Penurunan interaksi sosial pada lansia dapat mengakibatkan timbulnya perasaan terisolasi dan tidak berguna sehingga dapat menimbulkan depresi pada lansia tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan body image dengan interaksi sosial pada lansia di Posyandu Lansia Dusun Tampang, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Sampel penelitian dalam penelitian ini yaitu 69 lansia di Dusun Tampang Desa Wilangan Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk. Pengumpulan data menggunakan Tennessee Self Concept Scale (TSCS) untuk mengukur body image dan kuesioner interaksi sosial yang dikembangkan oleh Nandini Parahita S (2015) untuk mengukur interaksi sosial. Hasil uji statistik menggunakan Spearman rank didapatkan bahwa terdapat hubungan antara body image dengan interaksi sosial (p < 0,001; α = 0,05; r = 0,696). Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan acuan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada lansia. Perawat tidak hanya memberikan intervensi pada fisik saja namun juga psikologis dengan memberikan konseling mengenai body image