Evaluasi Pelaksanaan Pencegahan dan Penanggulangan Tuberkulosis (P2TB) Di Puskesmas Singgani Kota Palu.

ABSTRAK Ni Luh Devi Yanti. Evaluasi Pelaksanaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Tuberkulosis (P2TB) Di Puskesmas Singgani Kota Palu (di bawah bimbingan Bertin Ayu Wandira). Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako April 2022 Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis dan merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian di seluruh dunia. Indonesia berada pada peringkat ke-2 dengan penderita TB tertinggi di Dunia setelah India. Angka Penemuan Kasus (CDR) Tuberkulosis di Puskesmas Singgani dari tahun 2019 sampai 2020 terus mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi pelaksanaan program Pencegahan dan Penanggulangan Tuberkulosis (P2TB) di Puskesmas Singgani dalam angka penemuan kasus (CDR) Tuberkulosis dengan pendekatan sistem, yaitu input (SDM), process (perencanaan dan pelaksanaan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga kesehatan (SDM) dalam angka penemuan kasus (CDR) Tuberkulosis secara kuantitas sudah mencukupi tetapi secara kualitas masih kurang. Process , perencanaan di Puskesmas Singgani belum sesuai dengan SOP yang baru dan pelaksanaan dalam penemuan penderita Tuberkulosis belum berjalan dengan baik karena masih adanya kendala. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program Pencegahan dan Penanggulangan Tuberkulosis (P2TB) dalam angka penemuan kasus (CDR) Tuberkulosis di Puskesmas Singgani belum berjalan dengan baik dan hasilnya belum mencapai target yang telah ditetapkan. Adapun saran penelitian ini yaitu perlu adanya penambahan SDM terkhusus tenaga asisten untuk membantu pengelola program P2TB dan pelaksanan program P2TB lebih ditingkatkan dan pelaksanaannya harus di sesuai SOP baru. Kata kunci: Evaluasi, Pelaksanaan Program Pencegahan dan Penanggulangan, Tuberkulosis, Angka Penemuan Kasus (CDR)