KONSEP PENDIDIKAN ANAK DALAM AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL-QUR’AN AL-ADZIM DAN AT-TAFSIR AL-MUNIR FII AL-AQIDAH ASY-SYARI’AH AL-MANHAJ DALAM SURAT ALI IMRON AYAT 33 - 37)

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil komparasi dari pendapat Ibnu Katsir melalui tafsirnya Al-Qur’an Al-Adzim dengan Wahbah Az-Zuhaili melalui tafsirnya Al-Munir yang berkaitan tentang konsep pendidikan anak dalam Al-Qur’an Surat Ali Imron ayat 33-37. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian kajian pustaka dengan sumber data primer buku Tafsir Al-Qurani Al-Adzin dan Tafsir Al-Munir. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi dan pendekatan analisis komparatif yang disebut studi komparasi. Hasil dari penelitian yang ditemukan oleh penulis terkait konsep pendidkan anak dalam Al-Quran surat Ali Imron ayat 33-37 menurut tafsir Ibnu Katsir yaitu: 1) Pendidikan anak setelah menikah adalah memperbanyak doa dan memiliki niatan yang kuat untuk menjadikan anaknya khusus mengabdi kepada Allah, 2) Pendidikan anak setelah melahirkan adalah dengan memberikan nama, Men-tahnik-nya, mendoakannya, mencukur rambutnya dan mengadakan aqiqah untuknya, 4) pendidikan anak setelah mulai masuk sekolah adalah dengan mencarikan guru yang sholih, teman-teman yang shalih dan memberikan buah-buahan. Sedangkan konsep pendidkan anak dalam Al-Quran surat Ali Imron ayat 33-37 menurut tafsir Wahbah Az-Zuhaili yaitu 1) Memperbanyak doa dan memiliki niatan yang kuat untuk menjadikan anaknya khusus beribadah dan berkhidmah kepada Allah, 2) Memberikan nama yang terbaik dan mendoakannya, 3) Mencarikan guru yang shalih, teman-teman yang shalih, memberikan pendidikan yang sesuai dengan keadaannya, memberikan pendidikan yang luhur mencakup jasad dan ruh, memberikan buah-buahan dan disediakan tempat khusus beribadah kepada Allah. Perbedaannya konsep pendidikan anak dalam surat Ali Imron ayat 33-37 menurut tafsir Ibnu Katsir dan tafsir Al-Munir adalah terletak pada 1) Pendidikan anak setelah menikah menurut Ibnu Katsir adalah menjadikan anaknya khusus mengabdi kepada Allah sedangkan Wahbah Az-Zuhaili memiliki redaksi yang berbeda yaitu menjadikan anaknya khusus beribadah dan berkhidmah kepada Allah, 2) Pendidikan anak setelah melahirkan Ibnu Katsir menambahkan men-tahnik-nya, mengadakan aqiqah dan mencukur rambutnya. 3) Pendidikan anak setelah mulai sekolah menurut Wahbah Az-Zuhaili terlihat lebih komplek yaitu terdapat tambahan memberikan pendidikan yang sesuai dengan keadaannya, memberikan pendidikan yang luhur mencakup jasad dan ruh dan disediakan tempat khusus beribadah kepada Allah