FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI PADA INSPEKTORAT SE-EKS KARISIDENAN MADIUN)

‘Kinerja auditor internal pemerintah daerah berperan penting dalam pelaksanaan pemerintahan daerah agar pemerintah daerah memperoleh kualitas audit yang bagus dan laporan keuangan yang diterima dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kecakapan Profesional, Integritas, Pengalaman Kerja dan Komitmen Pimpinan terhadap Kinerja Auditor Internal Pemerintah Daerah se-Eks Karisidenan Madiun. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai inspektorat seEks Karisidenan Madiun yang menjabat sebagai auditor internal pemerintah daerah. Pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Non Probabling Sampling yang dipilih yaitu dengan sampling jenuh (sensus), yakni metodologi penentuan sampel yang dilakukan bila semua anggota populasi mampu untuk dijadikan sampel penelitian. Jenis data dalam penelitian ini primer, dan metode analisis data menggunakan regresi berganda dengan responden sebanyak 99, pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 25. Secara parsial hasil penelitian hipotesis pertama menunjukkan bahwa kecakapan profesional berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Semakin baik profesionalitas seseorang dalam melakukan pemeriksaan seperti pengetahuan, keahlian, dan pengalaman untuk dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama, dengan selalu mengikuti perkembangan mutakhir terhadap aturan-aturan yang berlaku maka semakin berkualitas kinerja auditor internal pemerintah daerah. Hipotesis kedua menunjukkan bahwa kecakapan integritas berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal dengan kepribadian yang berlandaskan pada kejujuran, keberanian, kebijaksanaan, dan tanggung jawab untuk menjadi dasar dalam pengambilan keputusandan bila unsur tersebut dapat dipenuhi dan dilaksanakan dengan baik oleh auditor maka semakin tinggi kinerja auditor yang dihasilkan. Hipotesis ketiga menunjukkann pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal dengan semakin banyak pengalaman audit seorang auditor maka semakin dapat menghasilkan berbagai macam dugaan dalam mendeskripsikan temuan audit dan meminimalisir kesalahan sehinnga kinerja yang dihasilkan juga akan jauh lebih baik. Hipotesis keempat menunjukkan bahwa komitmen pimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal meliputi cara-cara mengembangkan tujuan atau memenuhi kebutuhan organisasi yang baik dan intinya mendahulukan misi organisasi daripada kepentingan pribadi sehingga dapat memaksimalkan kinerja auditor dan meningkatkan kuliatias audit yang dihasilkan. Secara simultan variabel kecakapan profesional, integritas, pengalaman kerja dan komitmen pimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor internal