ANALISIS PENGARUH BELANJA MODAL, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2008-2021

Belanja Modal merupakan pengeluaran atau belanja pemerintah baik dari pusat maupun daerah yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset atau investasi yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntasi. Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang di pisahkan serta dan lain lain pendapatan daerah yang sah. Dana Alokasi Umum adalah tranfer dari alokasi anggaran APBN pemerintah pusat yang ditunjukkan kepada daerah sebagai dana dukungan yang di alokasikan untuk membangun sarana dan prasarana. Kemandirian Keuangan Daerah merupakan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Variabel yang digunakan yaitu Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum yang bersumber pada BPPKAD Kabupaten Ponorogo tahun 2008-2021. Data dianalisis menggunakan software SPSS 20.0 dengan menggunakan uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Linier Berganda, Uji Hipotesis yang meliputi uji t dan uji F, Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Belanja Modal tidak berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Ponorogo, 2) Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Ponorogo, 3) Dana Alokasi Umum tidak berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Ponorogo, 4) Secara simultan Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Ponorogo, 5) Koefisien korelasi menyatakan bahwa hubungan antara variabel independen dan dependen sangat kuat, 6) Koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel independen menjelaskan variabel dependen sebesar sembilan puluh delapan koma lima persen dan sisanya satu koma lima persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti