Akibat hukum putusnya perkawinan karena perceraian terhadap hak asuh anak berdasarkan kecakapan orang tua (analisis putusan nomor 3/Pdt.G/2019/PNSdk tentang gugatan perceraian)

Putusan Pengadilan Negeri SidikalangNomor 3/Pdt.G/2019/PNSdk tentang Gugatan Perceraian hakim memutuskan untuk mengabulkan petitum gugatan dari pemohon untuk melakukan perceraian.Dalam pokok perkaranya memperebutkan hak asuh anak yang telah berumur 2 (dua) tahun. Hakim dalam putusan tersebut memutuskan hak asuh anak diberikan kepada ibunya, sedangkan Ibu dan anak tidak tau keberadaannya sampai keluarnya putusan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahuisyarat perceraiandan untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menetapkan hak asuh anak dan biaya pendidikan, biaya pengasuhan, dan biaya pemeliharaan anak dalam putusan Nomor 3/Pdt.G/2019/PNSdk tentang Gugatan Perceraian. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Hasil penelitian ini adalah keputusan hakim untuk memberikan Putusan Perceraian terhadap perkawinan Penggugat dan Tergugat telah tepat sesuai dengan alasan yang tertera pada Pasal 19 huruf f Undang-Undang Perkawinan serta hubungan perkawinan yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan damai bahkan keberadaan Tergugat tidak diketahui sampai persidangan selesai, sedangkan terkait hak asuh anak yang mana dalam putusan diberikan kepada pihak tergugat atau ibu pertimbangan tidak signifikan yang mendasari hakim dalam penjatuhan hak asuh anak dengan tidak diketahui keberadaan tergugat