Analisis putusan pengadilan negeri sungailiat nomor 111/pid.b/2021/pn.sgl tentang perlindungan terhadap perempuan sebagai korban tindak pidana kekerasan seksual di tinjau dari perspektif viktimologi

Salah-satu tindak pidana pemerkosaan yang terjadi di Kabupaten Bangka adalah kasus dengan Nomor : 111/Pid.B/PN.Sgl/2021. Terdakwa ZH melakukan perbuatan pemerkosaan dan pemerasaan terhadap korban PF. Permasalahan utama penelitian ini adalah mengenai bentuk perlindungan hukum yang diberikan terhadap korban kekerasan seksual dalam putusan Nomor : 111/Pid.B/PN.Sgl/2021 dalam perspektif viktimologi dan pertimbangan hakim dalam memberikan sanksi pidana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana perlindungan sudah diberikan apakah sudah sesuai Undang Undang Nomor 13 Tahun 2006 jo Undang Undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban berdasarkan perspektif viktimologi dan untuk menganalisis dasar pertimbangan hakim dalam penjatuhan sanksi pidana berdasarkan teori pertimbangan hakim. Jenis Penelitian adalah yuridis empiris yang dilakukan dengan pendekatan perundang-undangan, pendekatan perbandingan dan pendekatan kasus. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama bentuk perlindungan hukum terhadap perempuan korban pemerkosaan dalam putusan Nomor : 111/Pid.B/PN.Sgl/2021 belum sepenuhnya terlaksana sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang mengatur khususnya mengenai bantuan rehabilitasi kesehatan korban, psikososial dan psikologi serta ganti rugi atas kerugian yang dialami korban Kedua, Putusan Nomor : 111/Pid.B/PN.Sgl/2021 mengenai pertimbangan hakim berdasarkan fakta-fakta persidangan dalam menjatuhkan putusan hakim tidak sesuai dan tidak mempertimbangkan aspek keadilan pada korban dan masyarakat putusan hakim terlalu meringankan terdakwa