Perencanaan Bangunan Pengaman Pantai di Kawasan Pantai Arung Dalam Bangka Tengah

Pantai Arung Dalam mengalami proses abrasi pantai yang cukup signifikan. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kemunduran garis pantai yang berpengaruh terhadap lingkungan di sekitar pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hidrooseanografi pada kawasan Pantai Arung Dalam menggunakan aplikasi MIKE 21 Flow Model (FM) serta merencanakan bangunan pengaman pantai. Hasil penelitian didapatkan pola arus pada kondisi pasang, dominan dari arah barat laut menuju arah timur dengan kecepatan arus 0-0,1 m/detik, ketika kondisi surut pola arus bergerak dominan dari arah timur menuju arah barat laut dengan kecepatan 0-0,12 m/detik. Pola gelombang pada musim barat bergerak dominan dari arah utara menuju arah barat daya dengan tinggi gelombang 0-0,66 m, pola gelombang pada musim timur akan bergerak dominan dari arah barat laut menuju arah barat daya dengan tinggi gelombang 0-0,6 m. Transpor sedimen yang terjadi yaitu tegak lurus pantai yang menyebabkan terjadinya abrasi, dengan rata-rata abrasi yang terjadi yaitu -0,52 m/tahun. Bangunan pengaman pantai untuk mengatasi abrasi yaitu bangunan pemecah gelombang lepas pantai menggunakan material batu pecah. Pemecah gelombang dibangun pada kedalaman 0,5 m dan jarak dari garis pantai yaitu 150 m. Panjang pemecah gelombang 250 m; elevasi puncak 3,7 m; tinggi pemecah gelombang 4,2 m; berat butir lapis lindung 0,3 ton; lebar puncak pemecah gelombang 2 m; tebal lapis lindung 1,2 meter; jumlah butir tiap satuan luas 1 sebanyak 5 butir