Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan petani karet di Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar. Sektor pertanian dalam arti luas merupakan salah satu sektor penting sebagai sumber pendapatan bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Salah satu sub sektor yang cukup besar potensinya adalah sub sektor perkebunan karet. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi karet di Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat. (2) Menghitung pendapatan rata-rata yang diterima oleh petani karet di Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Agustus 2022 dengan responden berjumlah 93 petani karet yang berada di tiga Desa yang telah ditentukan tentunya dapat mewakili 11 desa/kelurahan lainnya yang ada di Kecamatan Kelapa Bangka Barat. Metode Penarikan Contoh yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 93 responden (petani karet penggarap pemilik) dengan tingkat error sebesar 10% dari jumlah populasi sebanyak 1.2(4. Metode Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda dan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi karet di Kecamatan Kelapa Bangka Barat yaitu jumlah tanaman, curahan tenaga kerja, jumlah pupuk dan jenis bibit. Rata-rata pendapatan petani karet di Kecamatan Kelapa Bangka Barat sebanyak Rp. 9.810.942/Luas garapan. Pendapatan petani karet dipenaruhi oleh besarnya penerimaan petani dan total biaya yang dikeluarkan oleh petani karet. Harga jual karet dan jumlah produksi karet yang dihasilkan sangat dominan terhadap penerimaan petani karet