Pengungkapan Diri Penyandang Disabilitas Tuli di Lingkungan Kerja Media KamiBijak

Keterbukaan diri atau pengungkapan diri merupakan elemen yang sangat penting dari seseorang dalam menjalani kehidupan sosial (Myres, 2012). Dikaitkan dengan dunia kerja, ketika komunikasi antar pribadi berjalan efektif dan pengungkapan diri dari masing-masing karyawan berjalan dengan baik, maka akan memberikan kepuasan terutama yang mengacu pada kepuasan kerja karyawan. Penyandang disabilitas yang sering mengalami perlakuan diskriminatif, membuat kesulitan dalam pengungkapan dirinya. Media KamiBijak adalah salah satu anak perusahaan yang membuka lowongan perkerjaan untuk para penyandang disabilitas khususnya disabilitas Tuli. Lingkungan media KamiBijak tidak sepenuhnya diisi dengan para difabel, difabel masih menjadi minoritas di dalam lingkungan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses dan hambatan juga dampak pengungkapan diri yang dialami karyawan Tuli, dan mengetahui kepuasan kerja karyawan Tuli setelah proses pengungkapan diri. Penelitian ini menggunakan paradigma post- positivistik dengan metodelogi pendekatan kualitatif studi kasus. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi kepada tiga partisipan yaitu karyawan Tuli KamiBijak. Hasil dari penelitian ini adalah proses pengungkapan diri karyawan Tuli di KamiBijak dapat berkembang tetapi hanya mencapai tingkatan perasaan, dikarenakan terjadinya hambatan dan resiko yang dialami. Tetapi, hambatan dan resiko tersebut tidak menjadi pengaruh dalam kepuasan kerja karyawan Tuli di media KamiBijak