Pemahaman Jurnalis kumparan terhadap Lokasi dalam Produksi Pemberitaan Bencana Alam

Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat rawan terhadap bencana alam. Fakta yang ada berkaitan pula dengan penerapan prinsip-prinsip jurnalisme bencana oleh para jurnalis sehingga informasi terkait manajemen bencana dapat tersampaikan dengan baik. Hal tersebut berguna untuk mengurangi risiko bencana di masa depan, terutama di lokasi sekitar terjadinya bencana. Untuk mencapai tujuan yang sama, konteks geografis yang berkaitan dengan tempat atau ruang merupakan sebuah unsur yang juga krusial untuk dimasukkan dalam pemberitaan bencana. Namun, pemahaman para jurnalis terhadap konsep lokasi tersebut menjadi pertanyaan selanjutnya, mengingat penelitian tentang jurnalisme bencana yang memasukkan konsep jurnalisme spasial di dalamnya belum dapat ditemukan sejauh ini. Oleh sebab itu, penelitian yang menggunakan teori persepsi ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman unsur lokasi dalam jurnalisme spasial oleh jurnalis kumparan dalam rangka memproduksi pemberitaan bencana alam. Pemilihan media daring didasari adanya fitur pencarian berita dengan layanan berbasis lokasi oleh kumparan sehingga menjadi relevan dengan definisi jurnalisme spasial sendiri. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif, serta menggunakan metode studi kasus melalui studi dokumen dan wawancara mendalam terhadap jurnalis kumparan yang pernah terlibat dalam produksi pemberitaan bencana alam. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa proses pemahaman melalui stimuli, interpretasi, dan persepsi terjadi saat jurnalis kumparan melakukan penugasan untuk memproduksi pemberitaan bencana alam. Para jurnalis juga memiliki pemahaman yang baik tentang unsur lokasi sebagai pembentuk makna, organisator, dan tantangan tersendiri bagi mereka