Self-Disclosure dalam Tahapan Perkembangan Hubungan Romantis (Studi Kasus: Kelompok Homoseksual Gen Z)

Kehadiran Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) masih menjadi bagian dari kelompok minoritas di Indonesia. saat ini belum terdeteksi jumlah data pasti dari populasi homoseksual. Sebab tidak semua individu homoseksual dapat membuka jati diri mereka kepada lingkungan sekitar. Kebanyakan homoseksual lebih memilih untuk mendindingi diri mereka, dengan tujuan menghindari diri dari akan penolakan, diskriminasi dari lingkungan sekitar dan memilih untuk tidak mengakui orientasi seksualnya kepada publik. Diketahui bahwa kehadiran homoseksual di Indonesia masih dianggap tabu kehadirannya. terhitung sekitar 54 persen populasi masyarakat Indonesia menyatakan menolak kehadiran kaum LGBT. Pada tahun 2020 hasil sensus penduduk menunjukan bahwa tercatat sebanyak 270,2 juta penduduk generasi z mendominasi penduduk di Indonesia. Penelitian ini menggunakan komunikasi antarpribadi, teori penetrasi sosial dan konsep tahapan perkembangan hubungan, Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif menggunakan metode studi kasus. Pada hasil penelitian menunjukan bahwa keterbukaan diri (self-disclosure) dilakukan melalui pembahasan baik itu kepribadian, sifat, sikap, kebiasaan, perbedaan dalam menyelesaikan konflik, mengkomunikasikan hal yang tidak disukai oleh partisipan kepada pasangan dan begitu juga sebaliknya. Pasangan homoseksual gen z memiliki enam tahapan perkembangan hubungan romantis di dalam hubungan mereka, yang dijalankan berbeda-beda satu sama lain, pertemuan mereka dibantu dengan adanya kemajuan teknologi seperti media sosial dan aplikasi kencan