STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN OBYEK WISATA BUKIT KAYOE PUTIH DALAM MENINGKATKAN PENGUNJUNG

Wisata bukit kayoe putih merupakan wisata alam konservatif yang berada di wilayah Jetis kabupaten Mojokerto. Jumlah pengunjung wisata ini diketahui selalau mengalami peningkatan dalam periode waktu tertentu semenjak dibuka lagi setalah sempat sebelumnya ditutup karena alasan kebijakan Pemerintah tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang bertujuan untuk menekan angga penularan covid-19. Strategi promosi yang digunakan oleh wisata bukit kayoe putih kemudian menjadi ketertarikan penulis untuk dibahas. Teori yang kemudian dipakai dalam penelitian yakni teori dari Kotler dan Amstrong mengenai strategi pemasaran dan dijabarkan menjadi 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Physical Evidence & Process). Konsep yang diterangkan oleh Kotler dan Amstrong akan dijadikan pisau bedah dalam mengevaluasi bagaimana sesungguhnya strategi komunikasi yang terjadi pada wisata bukit kayoe putih dari pihak pengelola dan wisatawan melalui sebuah wawancara dan observasi oleh penulis dengan menyesuaikan terhadap 7P tadi. Temuan data observasi menjelaskan beberapa aspek yang terlihat cukup baik contohnya ketika mengatakan sebuah produk wisata yang hampir dari semua produknya tidak terbatasi akan waktu dalam pelaksanaanya ataupun diadakannya. Relevan dengan hal tersebut temuan data wawancara juga menjelaskan bahwa konsep 7P secara utuh terdapat dan dilaksankan oleh pihak pengelola dan terdampaikan terhadap pihak pengunjung