Pelaksanaan Perkawinan Tidak Sekufu Pasang Ri Kajang di Kawasan Ammatoa dalam Perspektif Hukum Islam

Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Proses pelaksanaan tidak sekufu menurut pasang ri kajang dapat membenarkan apabila pelaksanaanya di lakukan oleh marga laki-laki adalah puang dan perempuan dari marga ata dan apabila sebaliknya, mempelai perempuan adalaah puang dan mempelai laki-laki adalah ata maka tidak di perbolehkan karena dianggap bertentangan dengan hukum adat yang berlaku. Namun dalam hukum islam pelaksanaan perkawwinan tidak sekufu menyebabkan diskriminasi dan intimidasi terhadap golongan ata Karenna tidak dapat di perlakukan sama di mata hukum. 2) Dampak dari pelaksaan perkawinan tidak sekufu di Kawasan adat ammtoa yaitu berdampak psikologi masyarakat budak, karena tidak mendapatkann perlakuan sama secara sosial dan hukum adat dan faktanya sampai hari ini masih di pegang teguh yang berdampak pada kebebasan bermasyarakat. 3) Pandangan hukum islam terhadap perkawinan tidak sekufu tidak membenarkan dalam hukum islam, kkarena menurut hukum islam, sekufu bukan syarat wajib dalam perkawinan kecuali tidak sekufu yang dimaksud adalah agama