Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik di SMK YP-PGRI I Makassar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Gambaran manajemen kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kecerdasan spiritual Peserta Didik di SMK YPPGRI I Makassar. a) Perencanaan (Planning). Perencanaan program-program pembelajaran sekolah melalui penjadwalan yang terstruktur oleh Wakasek Kurikulum dengan adanya keterlibatan Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidik dalam perencanaan program-program kegiatan spiritual (pengajian rutin dan salat dzuhur berjamaah) yang dipadukan pada jadwal rombel mata pelajaran; b) Pengorganisasian (Organizing). Kepala Sekolah SMK YP-PGRI I Makassar berupaya melakukan pengorganisasian Tenaga Pendidik dan kependidikan melalui pembagian tugas kepada masing-masing Tenaga Pendidik dan tenaga kependidikan yaitu pembagian SK tugas serta dapat bekerja sesuai job description-nya. Pembagian kelompok belajar Peserta Didik dalam melaksanakan kegiatan spiritual berdasarkan jurusan dan tingkat kelasnya serta dipisahkan antara lakilaki dan perempuan; c) Pengarahan (Directing). Upaya pengarahan yang dilakukan Kepala Sekolah melalui manajemen kepemimpinannya dengan langkah-langkah memberikan pelatihan-pelatihan atau pembinaan kepada Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Kepala Sekolah juga memberikan pembinaan secara langsung kepada Peserta Didik dalam upaya memahami pembelajaran melalui kegiatan pengajian rutin, sehingga pemahaman Peserta Didik tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupannya secara terus-menerus; d) Pengawasan (Controlling) Kepala Sekolah sebagai pemimpin sekolah berupaya melakukan pengawasan terhadap keberlangsungan kegiatan pembelajaran di sekolah khususnya kegiatan spiritual (pengajian rutin dan salat dzuhur berjamaah) sehingga kegiatan-kegiatan dapat berlangsung dengan tertib dan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Secara umum peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan Kepala Sekolah sebagai pemimpin dalam memahami manajemen kepemimpinan dapat dikategorikan cukup baik. Sebab, yang demikian itu dapat terlihat pada pencapaian proses pembelajaran yang efektif dan efisien yaitu upaya pencapaian meningkatkan kecerdasan spiritual Peserta Didik SMK YP-PGRI I Makassar. Kegiatan peningkatan kecerdasan spiritual Peserta Didik yang diupayakan Kepala Sekolah melalui manajemen kepemimpinannya agar Peserta Didik senantiasa beribadah kepada Allah swt. melaui penanaman aqidah (memahami tauhid, melaksanakan salat wajib, salat sunnah, mengeluarkan zakat, sedekah, dan dan lain-lain) dan akhlak (akhlak mahmudah yaitu penerapan nilai kejujuran, kesopanan, kedisiplinan, malu akan perbuatan buruk, sosial, keramahan, sabar dan saling menghargai) melalui pengajian rutin dan salat dzuhur berjamaah sehingga Peserta Didik mampu mengimplementasikan akhlak-akhlak tersebut secara terusmenerus dengan efektif dan efisien. Dengan demikian, maka peneliti mengemukakan bahwa untuk dapat meningkatkan kecerdasan spiritual Peserta Didik yang efektif dan efisien maka diperlukan keseriusan dengan integritas yang tinggi antara Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidik dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen. 2) Dampak manajemen kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kecerdasan spiritual Peserta Didik di SMK YP-PGRI I Makassar; a) Kepala Sekolah mampu me-manage sekolah secara efektif dan efisien kegiatan spiritual Peserta Didik (pengajian rutin dan salat dzuhur berjamaah). Sehingga mampu memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai aqidah dan akhlak yaitu beribadah kepada Allah swt., berlaku jujur, sopan terhadap orang lebih tua, disiplin, memiliki nilai sosial, ramah dan saling menghargai; b) Menerapkan fungsi-fungsi manajemen yang efektif dan efisien sehingga Kepala Sekolah mampu menjadikan SMK YP-PGRI I Makassar dapat bersaing dengan sekolah-sekolah swasta lainnya. Sebab, dengan melalui manajemen kepemimpinan yang tepat oleh Kepala Sekolah mampu meningkatkan kecerdasan spiritual Peserta Didik melalui pengajian rutin (penanaman nilai aqidah dan akhlak) dan salat dzuhur berjamaah. Sehingga Kepala Sekolah mampu mencetak generasi yang berkualitas dengan tingkat spiritual yang cukup baik berdasarkan kebutuhan stokehorlder