Implementasi Tugas Pokok dan Fungsi Pengawas Madrasah dalam Peningkatan Mutu Madrasah Aliyah se-Kecamatan Tanete Riattang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemahaman pengawas kurang memahami terkait regulasi kepengawasan. Sehingga model kepengawasannya belum ada nilai-nilai kreativitas dan inovasi pada tahap pelaksanaan kepengawasan yang dilakukan. Dengan model pengawasan yang menggunakan dokumen kepengawasan turun temurun dan proses kelapangan sebagai kunjungan rutin tanpa menggali lebih jauh terkait kekurangan dan kebutuhan warga madrasah. Pengawas dalam hal menyusun proram perencanaan pengawasan mulai dari penyusunan program tahunan, penyusunan program semester dan persiapan instrument-instrumen pengawasan sesuai data yang diperoleh peneliti dan hasil penelitian, telah menunjukkan bahwa secara terstruktur telah dibuat sesuai dengan standar program perencanaan pengawasan. Pengawas dalam hal ini Drs.Arifin,M.Pd.I menyusun sedemikian rupa terkait program perencanaan pengawasan dalam bentuk tabel. Sehingga dalam prosespelaksanaannya memiliki acuan yang konsisten dan terstrutur akan tetapi masih terkesan monoton dan kaku. Drs.Arifin,M.Pd.I melaksanakan proses pengawasannya pada 24 madrasah. Inilah yang kemudian menjadi wilayah pembinaan, pembimbingan dan pengembangan pengawas dengan kunjungan pengawas dilakukan sekali dalam sebulan. Jarak antara sekolah satu dengan yang lainnya cukup jauh yang membuat proses pengimplementasian tugas pokok dan fungsi pengawas madrasah kurang maksimal. Jumlah sekolah binaan dengan jumlah pengawas juga tidak seimbang sehingga pengawas sulit memenuhi beban kerja. Pengetahuan pengawas terkait kurikulum dan rencana kerja pengawas kurang inovaif sehingga dalam proses pelaksanaannya terkesan kaku. Meski demikian, dalam hal peningkatan mutu, pengawas telah memberikan banyak peningkatan baik dari mutu pembelajaran maupun mutu sarana dan prasarana